PWMU.CO – RSI Aisyiyah Nganjuk menerima penghargaan sebagai Rumah Sakit Paling Berkomitmen Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Kategori Kelas D Tahun 2021.
Dalam BPJS Kesehatan Award Tahun 2021 yang pengumumannya dilakukan secara daring, Kamis (14/10/2021), ada tiga rumah sakit yang masuk nominasi untuk kategori ini. Yaitu Rumah Sakit Umum (RSU) Permata, Blora, Jateng; RSU PKU Muhammadiyah Sragen, Jateng; dan Rumah Sakit Islam (RSI) Aisyiyah Nganjuk, Jatim.
Ketua Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur dr Sholihul Absor MKes bersyukur atas prestasi RSI Aisyiyah Nganjuk, sebagai salah satu anggota Jaringan Rumah Sakit Muhammadiyah Aisyiyah (RSMA) Jatim.
“Pertama, saya bersyukur jaringan RSMA Jatim kembali mandapat penghargaan JKN nasional. Tiga tahun lalu kita dapat juga untuk kategori rumah sakit Kelas C yang diraih RSU Aisyiyah Ponorogo,” ujarnya pada PWMU.CO, Kamis (14/10/2021) siang.
“Kedua, saya ucapkan selamat kepada jajaran MK, direktur, dan staf atas prestasi yang diraih. Ini adalah bukti kerja keras penyelenggara dan pengelola rumah sakit,” ucapnya.
Dokter Absor mengatakan, hal ini membuktikan bahwa tidak harus jadi rumah sakit besar dulu untuk berprestasi. “Rumah sakit kecil pun bisa, tingkat nasional lagi, hebat!” ujarnya.
“Ketiga, capaian ini semoga bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi jaringan RSMA Jatim untuk berkerja keras dan menggapai prestasi melalui AUM (amal usaha Muhammadiya) kita dengga motto: berjuang, beramal, dan berprestasi,” kata dia.
Keempat, sambungnya, capaian ini membuktikan bahwa kualitas pelayanan kita tidak kalah denga yang lain. “Dua kali kita raih penghargaan tingka nasional, belum yang tingkat daerah. Maka kita harus percaya diri memghadapi persaingan ke depan,” pesannya.
Digitalisasi dan Pelayanan
Direktur RSI Asiyiyah Nganjuk dr Agus Pribadi MM mengatakan, penghargaan ini sesungguhnya untuk jaringan RSMA di seluruh Indonesia, khususnya RSMA Jatim yang berada di bawah bimbingan MPKU PWM Jatim.
“Karena RSI Aisyiyah Nganjuk adalah representasi dari RSMA seluruh Indonesia,” ujarnya ketika diwawancari PWMU.CO melalui WhatsApp Kamis siang.
Dengan nada merendah, dr Agus mengaku tidak tahu bagaimana rumah sakitnya mendapatkan penghargaan itu. “Kami juga tidak tahu. Yang kamu kerjakan adalah berupaya memberikan pelayanan yang terbaik,” ujarnya.
“Mungkin ya, sekali lagi mungkin—hanya juri yang tahu—karena kita mengedepankan digitalisasi,” tambahnya.
Dia menerangkan, selama ini RSI Aisyiyah telah melakukan digitalisasi seperti APEM (Ajungan Pendaftaran Mandiri), Paparasyi (Pendaftaran Pasien RSI Aisyiyah Nganjuk), sistem ketersedian tempat tidur, antrean operasi, hantaran obat melalui He’eh Jek, dan telekonsultasi untuk pasien isolasi mandiri
“Sedang pelayanannya, mungkin karena waktu tunggu operasi hanya 1-3 hari, respon cepat pada keluhan pelanggan, pemeriksaan rapid antigen di tempat yang nyaman, terbuka, hijau karena di taman, pelayanan konsultasi untuk hasil rapid test baik positif maupun negatif,” jelasnya. (*)
Penulis Mohammad Nurfatoni