PWMU.CO – Dalam setiap acara besar Muhammadiyah, terutama Jawa Timur, maupun Hizbul Wathan (HW), bendera ini memang menarik perhatian tersendiri. Maklum saja, bendera ini punya ukuran yang berbeda dengan lazimnya bendera lainnya. punya ukuran 3 x 2 meter, ia selalu tampil beda dalam kerumunan massa.
Penampilan beda bendera jumbo itu pula yang terlihat dalam arena Musyawarah Wilayah (Musywil) ke-4 HW Jawa Timur, 17-18 Desember lalu di Ponorogo. Kehadirannya melengkapi kemeriahan pawai ta’aruf yang dipusatkan di alun-alun kota Reog ini. Diarak sekitar 40-an peserta kontingen Lamongan, bendera HW ini bergerak mengililingi kota Ponorogo.
(Baca: Hizbul Wathan Jatim Punya Ketua Baru: Incumbent Raih Suara Terbanyak, 1 Perempuan Ikut Terpilih)
Ada hal yang unik dan tidak banyak diketahui publik. Bendera Hizbul Wathan yang berukuran besar ternyata sudah berumur lebih dari sepuluh tahun.
“Bendera HW ini pernah dikirab saat acara HW di Jakarta, Solo, dan Ponorogo. Termasuk dalam acara Milad ke-104 Muhammadiyah di Bangkalan bulan lalu,” jelas Ketua HW Kwarda Lamongan, Fathur Rohim Syuhadi.
(Baca: Cerita tentang Alotnya Rapat Penentuan Ketua Hizbul Wathan Jawa Timur)
Bendera berukuran besar ini, tambah Fathur Rohim, memang sengaja dikibarkan hanya saat kegiatan besar saja. Misalnya saat ada Jambore atau Ceria Pandu Athfal (CPA).
Seperti dalam Muktamar II HW di Jakarta tahun 2011, bendera ini diarak dari Monas sampai bundaran Hotel Indonesia oleh ratusan pandu HW Lamongan. “Saat itu sangat menarik perhatian masyarakat Jakarta dan media ibukota.”
Begitu juga dalam Muktamar III HW di Solo, bendera ukuran besar ini juga diarak keliling kota Solo dalam rangka pawai ta’aruf oleh ratusan pandu HW Lamongan. Saat di Solo itu, ia juga tercatat sebagai salah satu bendera terbesar dan dikirab.
Saat peringatan Milad Muhammadiyah ke 104 di Bangkalan, kehadiran bendera HW ini tidak ketinggalan. Saat di Bangkalan bendera HW tidak diarak, tetapi dikibarkan di tepi stadion tempat acara oleh para Dewan Sughli Lamongan dan Dewan Amaliah SMA Muhammadiyah 1 Babat.
(Baca: Sudah Berusia 77 Tahun, Tetap Sigap Pimpin 3.200 Peserta Apel Akbar di Lapangan Terbuka)
Untuk membawa dan mengibarkan bendera jumbo ini memang harus ada trik tersendiri agar terlihat anggun dan gagah. Selain harus ditumpukan pada tiga tongkat pandu, ternyata tidak sembarang anggota yang membawanya dikirab. Tapi harus Pandu yang berbadan tegap dan kuat.
Dan, tampaknya bendera jumbo ini akan tetap mewarnai dalam berbagai kegiatan Muhammadiyah maupun HW di masa-masa mendatang. Bendera jumbo HW, bukan bendera biasa. (tim)