PWMU.CO – Perjalanan Stikes Maboro Siapkan Pembentukan Maharesigana. Suasana Kota Bojonegoro masih berselimut gelap, tapi geliat aktivitas sudah terlihat di halaman Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bojonegoro, Kamis (14/10/2021).
Pagi itu tiga orang bersiap berangkat ke Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Merka adalah Ns. Sudalhar MKep (Ketua Stikes Muhammadiyah Bojonegoro), Hariyanta SE (Ketua MDMC PDM Bojonegoro), dan Fahtia Nur Rosyida SKM MKes (DMC RS Aisyiyah Bojonegoro).
Ketiganya bersiap mengunjungi basecamp Maharesigana UMM untuk mematangkan rencana pembentukan Maharesigana Cabang Stikes Muhammadiyah Bojonegoro (Stikes Maboro).
Kunjungan ini merupakan rangkaian tindak lanjut dari diskusi sebelumnya saat Diklat Lapang DVT di UMM Pujon Hill pada tanggal 24-26 September 2021. Baca juga Mahasiswa Stikes Maboro Ikuti Diklat Kebencanaan Maharesigena.
Disambut Ramah
Tiba di basecamp Maharesigana (Mahasiswa Relawan Siaga Bencana) di Jalan Karya Wiguna No. 88, Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, pukul 09.30 WIB, mereka disambut ramah oleh para pengurus dan anggota Maharesigana yang hadir.
Tampak pula para pembina Maharesigana. Di antaranya Wahyudi Kurniawan SH MH Li dan Zakarija Achmat MSi, Psikolog atau dikenal dengan Pak Jeck.
Ketua III Maharesigana UMM, Ahmad Hendra Purwanto, menyampaikan, saat ini kiprah Maharesigana sudah diakui tidak hanya di lingkungan UMM, tapi juga nasional.
“Beberapa waktu yang lalu, Maharesigana UMM juga menerima penghargaan dari event kolaborasi Narasi.tv dan Grabid sebagai Pahlawan Warga Terpilih kategori Penggerak,” ungkapnya. “Tentu, akan lebih baik lagi jika kemanfaatan maharesigana bisa dirasakan daerah lain.”
Ketua Umum Maharesigana UMM Rindya Fery Indrawan, mengatakan, pihaknya menyambut baik keinginan Stikes Muhammadiyah Bojonegoro untuk membentuk Maharesigana di Bojonegoro. “Insyaallah, kami siap untuk membantu sampai ada kemandirian,“ ujarnya.
Pertemuan lalu dilanjutkan dengan seremonial penandatanganan MoU kerja sama antara UMM dengan Stikes Muhammadiyah Bojonegoro untuk pembentukan Maharesigana Cabang Stikes Muhammadiyah Bojonegoro.
Harapan MDMC
Dalam sambutannya, Pak Jeck menyampaikan, pertemuan ini sejalan dengan keinginan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
Dia mengungkapkan, beberapa waktu yang lalu saat kunjungan Rachmawati Husein, Wakil Ketua MDMC PP Muhammadiyah. berharap semoga Maharesigana seperti ini segera muncul di perguruan tinggi Muhammadiyah yang lain, sehingga kemanfaatan semakin terasa.
“Saya sampaikan, bahwa tanggal 14 (Oktober 2021) kami akan ketemu tim dari Bojonegoro untuk mewujudkan itu. Dan beliau juga menyambut baik,” kata Pak Jeck.
Wakil Rektor III UMM Dr Nur Subeki ST MT mengingatkan, Muhammadiyah harus terus meningkatkan peran di masyarakat, salah satunya melalui Maharesigana, sehingga bisa memberikan kemanfaatan lebih luas.
“Jika kita merasa perjuangan sudah demikian berat, segera ingat bahwa itu masih belum seberapa dibanding perjuangan para tokoh-tokoh pendahulu Muhammadiyah, apalagi jika mengingat perjuangan Roasullullah SAW. Makanya, harus selalu semangat untuk kebaikan,” pesan Nur Subeki yang juga Pembina Maharesigana UMM.
Diskusi ditutup dengan rencana tindak lanjut untuk mengadakan seleksi calon pengurus Maharesigana Cabang Stikes Mabor, dan akan dilanjutkan dengan diklat para calon pengurus tersebut.
Kegiatan seleksi akan dibantu oleh Disaster Medical Committee (DMC) RS Aisyiyah Bojonegoro dan MDMC PDM Bojonegoro. Sedangkan untuk diklat, akan di-handle langsung oleh tim dari Maharesigana UMM. (*)
Penulis Fahtia Nur Rosyida Editor Mohammad Nurfatoni