PWMU.CO – Empat Kunci Amalan Hati agar Bahagia Dunia-Akhirat. Aa Gym menyatakan, hanya ada empat kejadian di hidup ini. Dua kejadian menyikapi apa yang Allah perbuat, dua lainnya menyikapi perbuatan manusia sendiri.
“Kalau dari kita, Insyaallah kita akan berbuat baik,” ujarnya pada Pengajian Virtual Orbit yang diselenggarakan Yayasan Orbit Lintas Karya binaan M Din Syamsuddin.
Aa Gym lantas mengingatkan, tidak semua kebaikan yang kita lakukan membuat kita bahagia, mulia, dan selamat. “Kecuali pakai kuncinya!” tegas dia.
Ikhlas
Kunci pertama, ikhlas. Ini memegang peran penting dalam setiap berbuat baik. “Tahu ikhlas belum tentu paham ikhlas, paham ikhlas belum tentu bisa ikhlas karena ini sebuah perjuangan panjang,” terangnya, Jumat (15/10/2021) malam.
Tapi kalau kita sangat senang berbuat baik, lanjut AA Gym, sedangkan tidak memegang kunci ini, maka kita tidak akan mendapatkan apa-apa. “Ikhlas itu ruhnya, sedangkan perbuatan baik itu jasadnya,” ungkap pria bernama lengkap Abdullah Gymnastiar.
“Jungkir-balik kita melakukan apa pun, hafal Quran sekalipun, dakwah siang-malam ke penjuru dunia, tetap saja kuncinya ikhlas atau tidak. “
Aa Gym
Seringkali, banyak kebaikan ingin kita lakukan, tetapi apakah benar ada ruhnya: ikhlas atau tidak? “Karena Allah hanya menerima yang ikhlas. Niat itu alamat. Salah niat, salah alamat!” tuturnya.
Pria kelahiran Bandung itu menyatakan kebaikan apapun tidak bernilai jika tanpa keikhlasan. “Jungkir-balik kita melakukan apa pun, hafal Quran sekalipun, dakwah siang-malam ke penjuru dunia, tetap saja kuncinya ikhlas atau tidak,” terangnya.
Dia menekankan, jika tidak ikhlas, artinya syirik, menyekutukan Allah dengan penilaian makhluk. Dia pun mewajibkan peserta belajar memahami ilmu ikhlas dan berusaha keras menjadi orang ikhlas. Dia juga menyarankan agar memohon kepada Allah untuk dijadikan orang yang ikhlas.
Pendiri Pondok Pesantren Daarut Tauhiid itu menegaskan, “Nol sebanyak apapun, angka di depan kuncinya. Angka di depan inilah keikhlasan!”
Taubat
Aa Gym mengatakan, manusia pasti akan berbuat salah karena bukan malaikat. Tapi orang yang melakukan kesalahan dan berlumur dosa, bisa menjadi orang yang dicintai Allah kalau pakai kunci kedua: segera taubat.
“Tidak ada kegembiraan yang lebih besar bagi Allah SWT selain melihat hamba-Nya taubat,” terangnya.
Dia lalu mengisahkan ketika ada orang yang kehilangan kendaraan onta lengkap dengan perbekalannya di padang pasir. Dia sudah mencari ke mana-mana dan tidak menemukan sehingga putus asa.
Ketika dia berbaring di bawah pohon, tiba-tiba datang ontanya hingga dia sangat bahagia. Sampai-sampai, dia salah ucap, “Ya Allah Engkaulah hambaku dan aku Tuhan Mu!”
Kesalahan fatal itu mencerminkan kegembiraan yang dahsyat: sampai tidak bisa mengontrol kata-katanya. Tapi Allah SWT lebih gembira dari orang itu ketika melihat hamba-Nya taubat.
“Hati-hati yang banyak taat tapi tidak taubat, bisa meleset! Taat juga bisa banyak maksiat. Ada riya’, ujub, sombong, dan dengki dalam taat itu,” terangnya.
Dia menyimpulkan air mata taubat, kunci kedua kebahagiaan dan kemuliaan. “Siapa yang tidak bisa meneteskan air mata taubat, itu masalah besar!” tegasnya.
Dia mengutip ujung al-Hujurat 11:
وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
“Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”
“Orang menderita pasti bukan kurang karunia karena karunia Allah melimpah setiap saat. Orang menderita karena kurang bersyukur!”
Aa Gym
Syukur
Aa Gym menerangkan sabda Rasulullah SAW, “Sungguh menakjubkan keadaan orang yang beriman, semua urusannya jadi kebaikan. Dan tidak ada yang begitu kecuali yang yakin ke Allah, ketika diberi nikmat dia bersyukur.”
Dia menegaskan kita pasti akan ditenggelamkan Allah dalam samudera nikmat yang tiada bertepi. Tapi semua itu tidak ada artinya kecuali punya kunci ketiga: syukur.
“Orang menderita pasti bukan kurang karunia karena karunia Allah melimpah setiap saat. Orang menderita karena kurang bersyukur!” ujarnya.
“Kalau kita tidak pernah belajar sampai paham ilmu syukur dan tidak menjadi riyadhah untuk menjadi ahli syukur, walau punya apapun yang Allah berikan, kalau Allah tidak beri rasa syukur, kita tidak bisa menikmati,” tambahnya.
Sabar
Terakhir, dia mengingatkan, Allah pasti menimpakan kepada kita sedikit saja rasa takut, kelaparan, kekurangan harta jiwa; dan memberi kabar gembira bagi orang yang sabar.
Keempat kunci itu—ikhlas, taubat, syukur, dan sabar—kata dia, sudah sering kita dengar tapi tidak cukup membuat kita berubah. Karena tahu berbeda dengan paham, keempat kunci itu perlu diterapkan dengan sungguh-sungguh berlatih. “Hanya bisa dinikmati orang-orang yang mujahadah,” ungkapnya. (*)
Empat Kunci Amalan Hati agar Bahagia Dunia-Akhirat Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni