• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Rabu, September 27, 2023
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kabar

KH Mas Mansur di Tengah Lahirnya Resolusi Jihad 22 Oktober 1945

Jumat 22 Oktober 2021 | 00:01
5 min read
889
SHARES
2.8k
VIEWS
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
KH Mas Mansur dialog
KH Mas Mansur di Tengah Lahirnya Resolusi Jihad 22 Oktober 1945

KH Mas Mansur di Tengah Lahirnya Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 oleh Prima Mari Kristanto, warga Muhammadiyah Lamongan

PWMU.CO – Situasi dan kondisi Surabaya yang terancam pendudukan NICA setelah Proklamasi 17 Agustus 1945, mendorong KH Mas Mansur pulang kampung ke Surabaya hingga pecah pertempuran 10 sampai 30 Nopember 1945. 

Bertahan di dalam Kota Surabaya setelah 30 Nopember 1945 sebagai piihan berani ketika sebagian besar pejuang mengungsi dan melanjutkan perang gerilya di luar Kota Surabaya. Pilihan jihad fisabilillah di tengah perjuangan masyarakat dan arek-arek Suroboyo mengantar beliau syahid pada 25 April 1946.

Tanggal 22 Oktober ditetapkan oleh pemerintahan Presiden Jokowi sebagai Hari Santri Nacional untuk memperingati lahirnya Resolusi Jihad KH Hasyim Asy’ari pada tanggal 22 Oktober 1945 di Surabaya. Resolusi sebagaimana fatwa, kehadirannya berdasarkan permintaan masyarakat dalam menyikapi situasi dan kondisi yang sedang berkembang. 

Fatwa tidak bisa muncul secara langsung dari ulama tanpa permintaan dari masyarakat dalam menghadapi masalah  tertentu. Saat itu situasi dan kondisi yang sangat mendesak adalah mempertahankan kemerdekaan hasil Proklamasi 17 Agustus 1945 dari ancaman Inggris dan Belanda. 

Para pejuang, pemuda, dan ulama muda meminta fatwa dalam meneguhkan pilihan hidup mereka di jalan jihad fisabilillah mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang baru seumur jagung. 

Sutomo atau lebih dikenal sebagai Bung Tomo, Dul Arnowo, Ruslan Abdulgani, Sungkono, Mustopo dan KH Mas Mansur sebagai tokoh-tokoh muda Surabaya yang mengajak masyarakat mempertahankan Kota Surabaya. Didukung tokoh-tokoh birokrasi Residen Surabaya Sudirman dan Gubernur Jawa Timur R. Suryo beserta alim ulama, arek-arek Suroboyo siap menyambut kedatangan pasukan sekutu setelah kekalahan Jepang.

Tamu “Agung”

Sepanjang bulan September, Oktober, dan Nopember 1945 seluruh kota besar di Indonesia termasuk Surabaya kedatangan tamu “agung” pemenang perang dunia kedua. Misi pasukan Inggris sebagai pemimpin negara-negara sekutu tampak “mulia” yaitu melucuti persenjataan bala tentara Jepang dan membebaskan orang-orang Eropa yang teraniaya selama pendudukan Jepang. 

Menyadari fakta di lapangan banyaknya persenjataan bala tentara Jepang yang telah berpindah tangan ke para pejuang membuat Inggris murka. Terjadi perang opini tentang sah tidaknya tindakan para pejuang yang mengambil senjata bala tentara Jepang. 

Hukum internasional menyatakan tindakan para pejuang sebagai kesalahan besar, sebaliknya para pejuang yang brilian menganggap tindakannya sah dengan berpegang pada semangat nasional mempertahankan kemerdekaan dari beragam kemungkinan ancaman.

Surabaya sebagai wilayah yang baru saja merayakan kebahagiaan merdeka tidak bersedia tunduk pada aturan-aturan pasukan asing baik sisa-sisa bala tentara Jepang atau pasukan Inggris yang baru datang. Sikap demikian menjadikan konflik antara pejuang dengan sisa-sisa tentara Jepang dan pasukan Inggris yang baru hadir berlangsung hampir setiap hari di bulan September dan Oktober 1945. 

Pengepungan dan pembobolan gudang-gudang senjata bala tentara Jepang terjadi sepanjang bulan September dan Oktober. Memasuki bulan Oktober sampai Nopember konflik lanjutan terjadi antara pejuang dengan pasukan Inggris.    

Peran KH Mas Mansur

KH Mas Mansur tokoh yang tidak bisa dipandang kecil kehadirannya di tengah kancah perjuangan arek-arek Suroboyo tahun 1945, meskipun sejarah tidak terlalu banyak menulis kiprahnya. Hal ini disebabkan peran dia lebih banyak di belakang layar tetapi sangat menentukan, juga tenggelam oleh kharisma KH Hasyim Asy’ari sebagai ulama paling senior di jamannya. 

Kiprah KH Mas Mansur dalam membangkitkan semangat jihad di kalangan pasukan Pembela Tanah Air (Peta) dan pemuda telah berlangsung sejak beliau masuk jajaran Empat Serangkai Pusat Tenaga Rakyat (Putera) bersama Sukarno, Hatta, dan Ki Hajar Dewantara.

Perkenalan dan kedekatan KH Mas Mansur dengan Kasman Singodimejo sebagai Komandan Peta Jakarta membawa KH Mas Mansur sering diberi kesempatan memberi tausiah di tengah pasukan Peta. Kedekatan KH Mas Mansur dengan pasukan Peta sempat mengkhawatirkan Sukarno akan keselamatan KH Mas Mansur. 

Berkali-kali KH Mas Mansur diperingatkan Sukarno agar berhati-hati dalam menyampaikan tausiah dan diperingatkan akan bahaya Kempetai, polisi militer Jepang yang selalu mengawasi aktivitas pergerakan. 

KH Mas Mansur berhasil selamat dari ancaman Kempetai bahkan dipercaya oleh pemerintah militer Jepang masuk dalam keanggotaan Dekoritsu Junbi Coosakai atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia bentukan Jepang. 

KH Mas Mansur tetap aktif dalam pergerakan usaha-usaha kemerdekaan Indonesia sampai dengan Proklamasi 17 Agustus 1945 meskipun posisi beliau sebagai Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah telah digantikan Ki Bagus Hadikusumo. 

Kedekatan KH Mas Mansur dengan Kasman Singodimedjo yang ditunjuk sebagai Ketua Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) setelah Proklamasi 17 Agustus 1945 memungkinkan beliau duduk sebagai “wakil rakyat” di Jakarta.  

Tokoh Nasionalisme

KH Mas Mansur meninggalkan kesempatan menjadi anggota KNIP dan memilih jalan perjuangan bukan terjadi pada tahun 1945 saja. Menjelang kedatangan pasukan pendudukan Jepang tahun 1942, KH Mas Mansur sempat mendapat tawaran pindah ke Australia dari pemerintah Hindia Belanda. 

Maksud dan tujuan dari tawaran tersebut yaitu rencana menjadikan KH Mas Mansur sebagai tokoh propaganda anti-Jepang di Australia. Tawaran ditolak karena KH Mas Mansur ingin bersama dengan sahabat dan rakyat di Indonesia. Sedianya telah disiapkan sebuah kapal selam untuk membawa KH Mas Mansur ke Australia secara cepat dan rahasia.   

Sikap nasionalisme KH Mas Mansur bersama arek-arek Suroboyo telah dibentuk dan berproses dalam jangka panjang, bukan instan. Berdirinya Central Sarekat Islam (CSI) di Surabaya tahun 1911 sebagai hasil pengembangan Sarekat Dagang Islam di Surakarta sejak 1905 ikut membentuk semangat nasionalisme arek-arek Suroboyo termasuk KH Mas Mansur. Dalam organisasi CSI yang diketuai Cokroaminoto, KH Mas Mansur duduk sebagai penasihat.

Interaksi Cokrominoto dengan KH Ahmad Dahlan yang sering melakukan dakwah di Surabaya ikut memengaruhi KH Mas Mansur, juga Sukarno. Semakin tertarik pada Muhammadiyah, KH Mas Mansur bergabung dan ditunjuk menjadi konsul Muhammadiyah Surabaya. 

Tidak berhenti hanya sebagai konsul, dalam Muktamar Muhammadiyah tahun 1936 dan 1939 KH Mas Mansur didaulat menjadi Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah sampai dengan tahun 1942. Jejak monumental KH Mas Mansur di Muhammadiyah adalah berdirinya Majelis Tarjih guna mengkaji permasalahan aktual dan faktual di masyarakat berdasarkan al Quran dan sunnah. Kepemimpinan selama dua periode dan pendirian Majelis Tarjih menjadi bukti kapasitas KH Mas Mansur.

Aktivitas KH Mas Mansur di Muhammadiyah tidak mengurangi sumbangsih beliau dalam pergerakan nasional. KH Mas Mansur aktif menggelorakan semangat nasionalisme dengan menghubungkannya dengan nilai-nilai Islam. Tulisan-tulisan KH Mas Mansur di beragam penerbitan tentang  sikap nasionalisme bukan ashabiyah atau sikap yang membangga-banggakan suku bangsa dan negara mendapat pujian dari tokoh-tokoh pergerakan nasional. 

Tulisan dan sikap nasionalisme KH Mas Mansur semakin meneguhkan nasionalisme pemuda dan tokoh-tokoh pergerakan dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan termasuk para pemuda dan tokoh pergerakan yang beragama Islam.      

Jashijau, jangan sekali-kali hilangkan jasa ulama. Jasmerah, jangan sekali-kali melupakan peran Islam dalam sejarah. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Tags: Bung TomoHari Santri NasionalKasman SingodimedjoKH Ahmad DahlanKH Mas MansurKi Bagus HadikusumoPrima Mari KristantoResolusi JihadRuslan Abdulgani
SendShare356Tweet222Share
ADVERTISEMENT
Previous Post

Unesa dan Smamita Teken MoU, Ini Isinya

Next Post

Ditegakkannya Mizan di Hari Kiamat

Related Posts

Menyikapi Hasil Survei LSI tentang Muhammadiyah

Senin 25 September 2023 | 11:10
1.1k

Prima Mari Kristanto Menyikapi Hasil Survei LSI tentang Muhammadiyah; oleh Prima Mari Kristanto, Akuntan Publik...

Pak Jokowi, Jangan Ajari Warga Muhammadiyah Berdemokrasi

Jumat 22 September 2023 | 10:01
1.5k

Presiden Joko Widodo Pak Jokowi, Jangan Ajari Warga Muhammadiyah Berdemokrasi; Oleh Prima Mari Kristanto, pengamat sosial...

Memiting TNI dan Polri demi NKRI

Rabu 20 September 2023 | 08:28
397

Prima Mari Kristanto Memiting TNI dan Polri demi NKRI; Kolom oleh Prima Mari Kristanto PWMU.CO...

Muhammadiyah Kaya Raya Berjamaah

Jumat 15 September 2023 | 09:01
363

Prima Mari Kristanto Muhammadiyah Kaya Raya Berjamaahl; Kolom oleh Prima Mari Kristanto; Akuntan Publik, Akuntan Publik, Pengamat...

Tragedi Pulau Rempang, Investasi tanpa Nurani

Senin 11 September 2023 | 14:16
2.5k

Prima Mari Kristanto Tragedi Pulau Rempang, Investasi tanpa Nurani; Kolom Oleh Prima Mari Kristanto, akuntan...

Kampanye di Kampus dan Sekolah, Bagus dan Harus

Kamis 7 September 2023 | 15:48
81

Ilustrasi freepik.com premium Kampanye di Kampus dan Sekolah, Bagus dan Harus, Bagus dan Harus; Oleh...

Wulan Guritno dan Judi Online, Tanda Tanya Besar?

Rabu 6 September 2023 | 11:50
705

Prima Mari Kristanto Wulan Guritno dan Judi Online, Tanda Tanya Besar; Kolom oleh Prima Mari Kristanto, Akuntan Publik...

Anies-Cak Imin Representasi Muhammadiyah dan NU?

Minggu 3 September 2023 | 17:51
1.5k

Prima Mari Kristanto Anies-Cak Imin Representasi Muhammadiyah dan NU? Oleh Prima Mari Kristanto, Pengamat Sosial...

Dari Magelang dan Yogya Langsung ke Surabaya demi PWMU.CO

Selasa 29 Agustus 2023 | 09:11
90

Yusron Ardi Darmawan (Prima/PWMU.CO) PWMU.CO - Dari Magelang terus ke Yogya langsung ke Surabaya dijalani...

Kemiskinan Ekstrem Produk Liberalisme Ekstrem

Jumat 25 Agustus 2023 | 08:07
73

Prima Mari Kristanto: Kemiskinan Ekstrem Produk Liberalisme Ekstrem Kemiskinan Ekstrem Produk Liberalisme Ekstrem; Oleh Prima Mari...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Juara Porprov, Atlet Muay Thai Smamsatu Mewakili Jatim di PON 2024

    26086 shares
    Share 10434 Tweet 6522
  • Business Day dan Hizbul Wathan Yel-Yel Competition Meriah Mugres

    9105 shares
    Share 3642 Tweet 2276
  • Kelas Internasional Smamsatu Outdoor Activity di Wagos

    3894 shares
    Share 1558 Tweet 974
  • Spemutu Gelar Screening Kesehatan

    1681 shares
    Share 672 Tweet 420
  • Dari Madrasah Ini Lahir Tokoh Muhammadiyah Jatim

    1472 shares
    Share 589 Tweet 368
  • Pengukuhan PCM dan PCA Se-Surabaya, Ketua PDM Beberkan Tiga Proyek Besar

    1428 shares
    Share 571 Tweet 357
  • Rakerpim Nasyiah Gresik, Prinsip Kepemimpinan Ini Dikenalkan

    2290 shares
    Share 916 Tweet 573
  • Santri PEM Gondanglegi Juara Robotik Internasional di China

    2325 shares
    Share 930 Tweet 581
  • Mengintip Serunya Siswa SDMM Belajar Budaya Jepang 

    613 shares
    Share 245 Tweet 153
  • Cerita di Balik Terpilihnya Ketua PCA Sangkapura Periode 2022-2027 

    562 shares
    Share 225 Tweet 141

Berita Terkini

  • Siswa SD Muhammadiyah PK Banyudono PPL ke Bank SampahRabu 27 September 2023 | 11:08
  • Parade Doa di Pernikahan Tokoh Muhammadiyah, Ini TeksnyaRabu 27 September 2023 | 11:03
  • Kecintaan Kami pada Muhammadiyah Jangan Diragukan Rabu 27 September 2023 | 10:25
  • Gandeng Modin, Siswa Mamsaka Praktik Pemulasaraan JenazahRabu 27 September 2023 | 10:14
  • Sampah plastik
    Sampah Plastik Jadi Barang Bermanfaat Karya Anak SDRabu 27 September 2023 | 10:10
  • Presiden Buka Jambore Nasional Dai Desa Madani Parmusi Rabu 27 September 2023 | 09:55
  • Smala Dukun Membangun Ruang Kelas Baru Rabu 27 September 2023 | 09:13
  • Kurangi Sampah, Musyda Nasyiah Jember Tanpa Banner
    Kurangi Sampah, Musyda Nasyiah Jember tanpa BannerRabu 27 September 2023 | 09:04
  • Finalis Miss Cilik Jatim 2023, Siswa SD Mugeb PrakarantinaRabu 27 September 2023 | 08:55
  • Pendapatan Entrepreneur for Charity SDMM MelejitRabu 27 September 2023 | 06:06
ADVERTISEMENT

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In