PWMU.CO – KONI Gandeng PLPK Smamio untuk Psikotes 400 Atlet. Dalam rangka persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim VII Tahun 2022, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) menggandeng PLPK Smamio untuk melaksanakan psikotes kepada 400 atlet.
Ini membuktikan, pada tahun ke-3 kiprahnya, Pusat Layanan Psikologi dan Konseling (PLPK) SMA Muhammadiyah 10 (Smamio) GKB Gresik—pendirian resminya oleh Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr Arbaiyah Yusuf MA—semakin dikenal luas masyarakat.
Kepala Bidang Sport, Sains, dan Iptek KONI Gresik Dianita Iuschinta SPsi menyampaikan—di hari pertama psikotes, Kamis (21/10/21) pagi—psikotes ini sekaligus persiapan program (puslat) untuk para atlet.
Psikotes kali ini digelar di Stadion Gelora Joko Samudro Gresik. Tepatnya di dua ruangan samping kantor KONI Kabupaten Gresik dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora). “Jauh dari bekas area penanganan Covid-19,” ucap Sinta, sapaan akrab Dianita Iuschinta.
Dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan, psikotes digelar secara bertahap selama empat hari, yaitu Kamis-Ahad (22-24/10/2021). Setiap hari ada seratus atlet yang psikotesnya terbagi dalam dua sesi. Antara psikotes dan tes kesehatan dilakukan bergantian, kemudian mereka lanjut tes fisik.
Direktur PLPK Smamio Ika Famila Sari SPsi, mengatakan, hasil psikotes menjadi bekal pelatih membina dan melatih atlet. “Bisa memberi informasi ke pelatih tentang pemetaan potensi dan karakter atletnya,” terangnya.
Atlet Peserta
Sinta mengungkapkan, peserta merupakan atlet dari sekitar 36 cabang olahraga (cabor) olahraga binaan KONI. Di antara mereka ada yang tidak berdomisili di Gresik, tapi kartu keluarga (KK)-nya sudah Gresik.
Nantinya, mereka rata-rata latihan di area Gresik sesuai cabor masing-masing. Misal, latihan hoki di Menganti, voli di Petro dan Sidayu, serta sepak takraw di Bawean. Begitupula dengan bola basket, renang, dan aeromodelling.
Agar latihan berjalan optimal, lanjut Sinta, sebagian atlet cabor tertentu ada yang latihan di luar Gresik. “Kayak senam itu di Gresik tempatnya kurang memadai jadi latihannya di Surabaya,” tutur alumnus Unair itu.
Di antara 99 peserta yang hadir pada hari pertama, ada 13 peserta yang berusia di bawah 13 tahun. Karena perbedaan kelompok usia, mereka psikotes di ruang terpisah. Mereka siswa SD maupun SMP di Kabupaten Gresik dari beragam cabor. Seperti panjat tebing, sepatu roda, dan senam.
Sambutan KONI
Dalam sambutannya mewakili ketua KONI yang berhalangan hadir, Sukardi berharap, persiapan biaya terbatas tidak menjadi halangan atau hambatan peserta meraih prestasi. “Kekurangan sarana-prasarana jangan menjadi beban mencapai prestasi!” tuturnya.
Kemarin di PON XX, warga atlet Gresik khususnya dan Jatim umumnya telah banyak menyumbangkan emas. “Itu semua berkat kerja keras individu dan kerja sama KONI, Dispora, dan pemerintah,” ujarnya.
Maka, dia memohon kepada para peserta untuk belajar dari kemenangan atlet sebelumnya. “Adik-adik yang masih muda-muda, kita contoh senior-senior kita yang sudah mendulang emas!” tuturnya.
“Anggaplah ini sebagai pijakan awal untuk menggapai prestasi yang lebih maksimal,” imbuh pria berkemeja batik ungu itu.
Dia juga mengingatkan, tidak lengah dan tetap waspada prokes meski pandemi Covid-19 agak mereda. “Kita harus mawas diri karena kita membawa dampak yang besar,” ujarnya.
Sukardi lantas membuka serangkaian tes hari itu hingga tiga hari ke depan. “Acara tes atlet dengan ini saya buka dan bisa dimulai!” ucapnya lantang bersambut gemuruh tepuk tangan peserta.
Sempat Was-Was, Lancar!
Sinta bersyukur psikotes hari pertama berjalan lancar. “Insyaallah lancar ya, Alhamdulilah,” kata dia.
Padahal, kemarin pihaknya sempat was-was terhadap durasi pelaksanaan serangkaian tes hari ini. “Kira-kira kalau dikasih waktu segini cukup nggak ya? Alhamdulillah tadi tes kesehatan dan psikotes waktunya cukup,” tambahnya lega.
Usai nenjalani tes kesehatan dan psikotes, sambil menunggu giliran tes fisik, salah satu peserta asal cabor panjat tebing Nur Ismatul Sakdiyah masih tampak semangat. “Alhamdulillah belum capek,” ujarnya.
Katanya, tidak ada persiapan khusus yang dia lakukan menjelang rangkaian tes hari ini. Hanya saja, dia tetap menjaga pola tidur sebagaimana wajibnya bagi atlet. Yaitu tidur maksimal jam 9 malam.
Sepulang sekolah, dia lanjut latihan panjat tebing di Rock GKB mulai pukul 15.00-20.00 WIB. “Kemarin masih latihan seperti biasa,” ujar siswa kelas IX SMA Negeri 1 Kebomas itu.
Sama halnya dengan siswa kelas VII SMP Negeri 4 Gresik cabor senam ritmik Aurelia Naura Zafarain dan siswa kelas VI UPT SD Negeri 23 Gresik cabor senam artistik Cahayanti Mia Saidah. Kedua atlet yang menekuni cabor senam sejak kelas I SD itu fokus latihan persiapan tes fisik.
Mereka lega sudah menjalani rangkaian tes kesehatan dan psikotes. “Ada (soal psikotes) yang sulit, ada juga yang mudah,” ujar mereka kompak. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni