PWMU.CO – Awas! Melanggar Prokes di SD Mumtaz Akan Ditegur Dokter Cilik. Tim Satgas Covid-19 dan Dokter Cilik SD Mumtaz memberikan edukasi masuk ke kelas-kelas di SD Muhammadiyah 1 dan 2 Taman Sidoarjo.
Sejak Rabu (27/10/2021) keduanya berkolaborasi mengajak para siswa lebih sadar dalam menjaga kebersihan dan kesehatan, serta protokol kesehatan (prokes).
Ketua Tim Satgas Covid SD Mumtaz, Heni Dwi Utami SSos SPd menjelaskan, pandemi Covid-19 belum berakhir. Status PPKM sudah turun ke level 1 di wilayah Sidoarjo. Namun bukan berarti warga sekolah boleh lengah.
Dia mengajak warga sekolah bersyukur sebab saat ini di lingkungan SD Mumtaz, baik tenaga pendidik dan murid, sudah tidak ada yang terkena Covid-19. Dan 95 persen guru dan murid berusia 12 tahun juga sudah divaksin.
“Partisipasi aktif seluruh warga sekolah dalam mendukung upaya penanganan Covid-19 menjadi faktor penting keberhasilan kita mencapai kondisi saat ini,” ujarnya.
Namun, sambungnya, kita tidak boleh lengah. Melandainya kasus Covid-19 jangan sampai membuat kita lengah dan abai terhadap prokes. Protokol kesehatan harus tetap disiplin dilaksanakan.
Peran Dokter Cilik
Heni menerangkan peran Dokter Cilik SD Mumtaz. Menurutnya, jika guru atau orang dewasa mengingatkan anak-anak taat prokes sudah lumrah, tapi jika yang mengingatkan adalah murid sendiri pasti beda.
Dia menjelaskan, para dokter cilik turut aktif mengingatkan teman-temannya, tenaga pendidik, juga wali murid dan tamu yang memasuki lingkungan sekolah mengukur suhu terlebih dahulu.
“Mereka bahkan tak sungkan menegur apabila ada yang memakai masker kurang tepat, selalu mencuci tangan, dan menjaga jarak,” urainya.
Di dalam kelas hybrid Dokter Cilik Aisyah Aaqilah Az-Zahra dan Iqrima Fitra Chalifah bersama Tim Satgas Covid-19 SD Mumtaz memberikan edukasi ke kelas-kelas tentang pentingnya menjaga protokol kesehatan.
Aisyah dan Iqrima menjelaskan ada 6+ protokol kesehatan yang harus dilakukan. Yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak fisik minimal satu meter, menghindari kerumunan, membatasi mobilitas, menghindari makan bersama, dan yang terpenting adalah memperbanyak doa.
“Mereka juga mengingatkan para murid agar senantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta makan makanan yang sehat, agar terhindar dari berbagai penyakit,” terang Heni. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni