PWMU.CO– Abdul Musawir Yahya (29), lulusan Universitas Muhammadiyah Malang yang kini menjadi pemimpin nasional. Dia terpilih menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) periode 2021-2023,
Dia terpilih dengan mendapatkan 338 suara dari 451 peserta pemilih pada Muktamar IMM ke-19 di Kendari pada 21-23 Oktober lalu.
Abdul, sapaan akrabnya, bangga atas sukses muktamar yang mengantarkan dia menjadi pucuk pimpinan. Ia berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya.
”Amanah ini sangat berat. Saya segera konsolidasi dengan daerah-daerah untuk merealisasikan visi dan misi yang sudah dicanangkan,” kata alumnus Prodi Hukum Keluarga Islam (HKI) Fakultas Agama Islam UMM ini.
Bakat kepemimpinan telah terasah selama kuliah S1 tahun 2010-2014. Abdul aktif di Himpunan Mahasiswa Prodi dan BEM.
Dia juga merintis dunia kewirausahaan dengan mengajak kader-kader IMM menjadi karyawan. Pernah menjadi direktur Maharaya Indonesia. Mendirikan beragam bisnis seperti Super Kamera Malang, Lumeo Audiovisual Malang, Panjava English Garden, Garden Coffee, Martabak Satu Juli, serta Penerbit Akar.
”Terjun ke bisnis berawal dari upaya memberdayakan kader-kader IMM. Tujuannya supaya tidak putus kuliah. Bekerja dan kuliah hingga lulus,” ujar Abdul, arek Malang asal Makassar ini.
Dengan mengusung tagar #DariNarasiMenujuAksi, unggul keilmuan, mandiri ekonomi dan berdaulat politik, Abdul berharap IMM menjadi gerbong terdepan dan opinion leader untuk mengawal kehidupan berbangsa dan bernegara.
Abdul telah merepresentesaikan tujuan prodi HKI keempat yaitu menghasilkan lulusan yang memiliki wawasan dan komitmen dengan visi dan misi perjuangan Muhammadiyah.
Ketua Program Studi Hukum Keluarga Islam (HKI) UMM, Muhammad Arif Zuhri Lc MHI senang mendengar prestasi Abdul.
Menurutnya, ini menjadi bukti keberhasilan Prodi HKI dalam menghasilkan sarjana dengan kemampuan profesional di bidang hukum, hukum Islam, dan hukum keluarga Islam. Tidak hanya berkisar di teori saja tapi juga dalam praktik.
”Kami senantiasa berusaha untuk mencetak lulusan yang memiliki integritas keagamaan dan moralitas kokoh serta memiliki jiwa kepemimpinan yang baik,” ungkap Arif mengakhiri. (*)
Editor Sugeng Purwanto