PWMU.CO – Anggota DPR Hadiri Launching Podcast Oasis M8 SMA Muhammadiyah 8 Cerme, Gresik, Ahad (24/10/2021)
Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PAN Prof Dr Zainuddin Maliki MSi hadir dalam kegiatan tersebut sebagai narasumber sekaligus meresmikan podcast Oasis M8.
Zainuddin Maliki mengapresiasi program tersebut. “Selamat dan sukses kepada SMA Muhammadiyah 8 Cerme-Gresik, atas launching Podcast Oasis. Nama anak kedua saya juga Oasis, Michael Oasis Prabowo,” ungkapnya.
Zainuddin Maliki menjelaskan, oasis merupakan mata air di tengah gurun yang dapat memberikan kesejukan dit engah udara yang terik. Tidak hanya secara harfiah, dia berharap podcast Oasis M8 bisa bermanfaat bagi umat, bangsa Indonesia, dan khususnya buat masyarakat di Cerme.
Kepala SMA Muhammadiyah 8 Cerme Gresik Emi Faizatul Afifah MSi berharap Oasis M8 mampu menjadi sarana edukasi dan informasi yang asyik dan menginspirasi bagi semua kalangan masyarakat, khususnya pelajar—seperti nama Oasis yang merupakan akronim dari obrolan asyik dan inspiratif.
Podcast Perdana
Dalam podcast perdana tersebut, Zainuddin Maliki mengingatkan makna Sumpah Pemuda sebagai sebuah kesadaran politik para generasi muda untuk mencintai tanah air dan membangun negeri ini menjadi Indonesia yang modern atau berkemajuan.
“Banyak yang bisa kita bangun untuk menjadi bangsa Indonesia berkemajuan,” ujarnya.
Zainuddin mengatakan, sebuah bangsa dikatakan maju bukan karena penduduknya yang banyak. Bukan pula karena punya wilayah luas dan kekayaan alam yang melimpah.
“Sebuah bangsa maju jika mempunyai manusia-manusia yang terdidik dan bermental kuat. Dan Indonesia masih belum mencapai itu. Indonesi kehilangan momentum untuk mencapai harapan menjadi sebuah bangsa yang berkemajuan,” tegasnya.
Metode Belajar Efektif
Menurut Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya periode 2003-2007 dan 2007-2011 itu, sistem pembelajaran di Indonesia masih belum efektif, terlebih pada era pademi Covid-19 ini dengan hambatan yang sangat besar dalam proses pembelajaran.
Dia menjelaskan, pembelajaran yang efektif metodenya antara lain menggunakan deep learning atau pembelajaran yang mendalam. Siswa diajari tidak sekadar untuk tahu (learning to know) tetapi guru harus mendesain pembelajaran agar siswa belajar untuk mengerjakan (learning to do).
Dan tidak berhenti sampai di situ. Zainuddin Maliki mengatakan, guru juga harus mengarahkan membimbing siswa agar apa yang dipelajari bisa menjadi jiwa dan kepribadiannya (learning to be). Dan setelah learning to be dijadikan bekal untuk hidup di tengah-tengah kehidupan bersama (learning to life together).
“Untuk itu yang harus dibangun adalah bagaimana anak didik dapat termotivasi secara intrinsik. Siswa termotivasi dari dalam dirinya untuk belajar (self study),” kata Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur itu. (*)
Penulis Chintia Rizki Editor Mohammad Nurfatoni