PWMU.CO – Bencana bisa terkait perilaku manusia. Bencana tidak semata-mata kejadian yang datang tiba-tiba. Hal itu diungkapkan oleh Kepala SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo Wigatiningsih.
Dia menyampaikannya saat membuka Pelatihan Perubahan Perilaku dan Lokakarya Perencanaan Program untuk Sekolah Referensi di Hotel Aston Sidoarjo, Jumat (29/10/2021).
Pelatihan usaha berubah hadapi Covid-19 (Ubah) merupakan kegiatan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang digelar di tujuh daerah. Yaitu di Kulonprogo (DIY), Sidoarjo (Jatim), Pamekasan (Jatim), Banyuwangi (Jatim), Denpasar (Bali), Lombok Timur (NTB) dan Sikka (NTT).
Banyak Mulai Abai Protokol
Menurut Wigatiningsih perubahan perilaku manusia menjadi kunci utama agar terhindar atau menghentikan bencana. Termasuk bencana sosial seperti pandemi Covid-19.
“Kami sangat berterima kasih dan menyambut baik adanya kegiatan pelatihan ubah yang diselenggarakan oleh MDMC PP Muhammadiyah di Jawa Timur,” ungkapnya
Pelatihan ini, lanjutnya, akan diawali dari guru dan karyawan Smamda Sidoarjo. Dan selanjutnya akan ada lokakarya untuk siswa.
“Peserta pelatihan ini sebanyak 26 orang. Ditambah panitia, fasilitator nasional (fasnas) dan pemantau (observer) sehingga total keseluruhan 35 orang. Peserta ini akan menjadi agen perubahan di Smamda. Menjadi pionir dalam perubahan perilaku kedisiplinan menjaga protokol kesehatan,” tegas wanita yang juga pendekar Tapak Suci ini.
Hal ini, sambungnya, akan menjadi tantangan luar biasa di saat banyak pihak mulai abai dengan protokol kesehatan dan menganggap Covid-19 sudah tidak ada.
“Memunculkan kedispilan prokes saat ini merupakan tantangan luar biasa. Tatacara hidup baru dan tatacara hidup di era new normal,” jelas wanita keturunan Lamongan ini.
Target Perubahan Perilaku
Sementara itu Panitia Pelaksana Pelatihan Ubah M Zainal Arifin menyampaikan kegiatan pelatihan ubah ini dimaksudkan untuk menyiapkan guru dan karyawan sebagai pelopor dalam perubahan perilaku.
“Para guru dan karyawan Smamda Sidoarjo diharapkan bisa mengimbaskan pengetahuan dan kebiasaan kepada guru dan karyawan di unit kerja masing-masing”, harap pria yang juga Sekretaris Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Sidoarjo.
Para guru dan karyawan pionir ini, ujarnya, juga diharapkan bisa mengimbaskan kepada seluruh siswa sehingga ketaatan prokes bisa diikuti oleh seluruh warga sekolah. “Nanti para pionir ini akan melatih siswa dalam pelatihan Ubah seperti yang didapat guru dan karyawan juga,” jelasnya.
Pelatihan yang berlangsung 29-31 Oktober 2021 ini, menurutnya, mengedepankan praktik, diskusi dan kompetisi. Pelatihan juga sangat aktraktif. Setiap peserta bisa berekspresi sesuai gaya masing-masing.
“Termasuk saat belajar tentang media komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) menggunakan aplikasi canva dan Tik Tok. Ternyata guru dan karyawan Smamda hebat. Apalagi video Tik Tok yang dibuat. Luar biasa bagusnya,” paparnya. (*)
Penulis Ernam. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.