PWMU.CO – Roti Maida–awalnya oleh pwmu.co ditulis ‘Roti Almaidah’–memang fenomenal. Belum resmi di-launcihng, kabarnya sudah menggemparkan para nitizen. Berita yang awalnya secara eksklusif diturunkan oleh media resmi Muhammadiyah Jatim ini, akhirnya juga ditulis oleh media on line lainnya, termasuk situs nasional viva.co.id.
Sampai tulisan ini dibuat, Kamis (22/12) pukul 11.24, viewer berita yang di-up load pwmu.co 16 Desember 2016 lalu telah mencapai 34.045. Dan sampai kini berita tersebut masih dicari pembaca.
Bukan itu saja, banyak pembaca yang mengubungi redaksi setelah mereka membaca berita Sari Roti Diboikot, Roti Almaidah Siap Dilaunching Muhammadiyah Surabaya. Ada yang dari Kalimantan, juga Jayapura. Intinya mereka ingin bergabung menjadi investor.
(Baca: Istimewa! Sempat Anjlok 50 Poin, Saham Sari Roti Langsung Melompat Normal saat Penutupan)
Tapi, ada juga yang meragukannya. “Ternyata itu kan masih harapan yang di-launching bukan rotinya, orang belum ada pabriknya,” kata salah seorang di grup WhatsApp. Bahkan ada yang nyinyir, seolah boikot Sari Roti sudah direncanakan sejak awal untuk kelahiran Roti Maida. “Wahahahahahaha. Ini epic! Begitu gerakan boikot Sari Roti dilakukan, Muhammadiyah Surabaya meluncurkan roti Al Maidah. Ini artinya sudah disiapkan sejak lama dong?” tulis Ade Armando pada akun Facebook-nya.
Menanggapi respon positif dan sejumlah keraguan itu, Sekretaris Pimpinan Daerah (PDM) Muhammadiyah Kota Surabaya HM Arif An SH mengatakan, itu merupakan langkah awal yang bagus sebagai testcase. “Respon positif dari masyarakat itu menunjukkan bahwa kehadiran produk ini sangat dinantikan,” ungkapnya.
(Baca juga: Agar Boikot Sari Roti Tidak Sia-Sia, Ini Saran Konsultan Bisnis dan 4 Perjalanan Nasib Situs Sari Roti dalam 8 Hari)
Tentang adanya keraguan, Arif An mengatakan bahwa hal itu biasa. “Akan kita buktikan bahwa ini sungguh-sungguh. Insyaallah Roti Maida akan kita soft launching pada Pengajian Sang Pencerah Ahad, 25 Desember 2016, di Masjid Jenderal Sudirman, Jalan Dharmawangsa No 2 Surabaya.”
Soft launching itu, kata dia, untuk menjawab tantangan bahwa umat Islam harus mampu menggarap ekonominya sendiri secara mandiri. “Sekaligus menjadi perhatian yang lain: jangan sekali-kali melakukan tindakan yang menyakiti umat Islam,” turunya pada pwmu.co, Kamis (22/12) pagi.
(Baca juga: Dok! SD Teladan Nasional Ini Resmi Hentikan Pasokan Produk Sari Roti dan Inilah 3 Paragraf Pengumuman Resmi Sari Roti tentang Aksi 212 yang Picu Aksi Boikot)
Arif An menuturkan, Roti Maida bukan untuk Muhammadiyah. Bukan pula untuk umat Islam saja. Tapi Roti Maida diproduksi untuk public luas. “Roti Maida didirikan karena kesadaran umat bahwa ekonomi umat harus berdaya. Roti Maida adalah salah satu usaha ekonomi PDM Surabaya sekaligus sebagai wujud realisasi dari tagline Muhammadiyah Surabaya SIAP (Sosio, Enterepreneur, dan Pendidikan).”
Soal polemik nama atau merek yang mengambil salah satu surat Alquran, Ketua PDM Kota Surabaya Dr Mahsun Jayadi MA menjelaskan bahwa nama yang dipakai bukan Almaidah, seperi nama surat ke-5 dalam Alquran. “Merek roti kita Maida, bukan Al Maidah,” ungkapnya kepada pwmu.co di sela-sela kesibukannya sebagai Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Surabaya. Bersambung ke halaman 2 …