PWMU.CO – Muhammadiyah Luncurkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) melalui Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Diluncurkan pula Pangkalan Data, dan Batik Nasional Dikdasmen. Ini ditandai dengan pembubuhan tanda tangan Prof Dr Haedar Nashir MSi pada cover buku RPJP dan batik Dikdasmen, Rabu (10/11/2021).
Pahlawan Nasional Orang Muhammadiyah
Sebelumnya, Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah Dr Sungkowo Mudjiamano MSi mengawali sambutannya dengan mengingatkan pahlawan nasional yang kebanyakan orang Muhammadiyah. Hal ini dia sampaikan karena kegiatan yang digelar Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah pagi itu bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional yang diperingati setiap 10 November.
Sungkowo memaparkan 15 orang Muhammadiyah yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Pertama, KH Ahmad Dahlan yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada tahun 1961. Kedua, Hj Siti Walidah, ditetapkan pada tahun 1971.
Ketiga, mantan presiden Republik Indonesia Ir Soekarno. Keempat, Fatmawati, ditetapkan pada tahun 2000. Ada pula Jenderal Soedirman, KH Mas Mansyur, KH Fachruddin ditetapkan pada tahun 1964.
Kedelapan, Bapak Maritim Indonesia Ir Juanda, ditetapkan pada tahun 1963. Kesembilan, Buya Hamka, ditetapkan tahun 2011. Kesepuluh, laskar PETA Gatot Mangunprojo, ditetapkan tahun 2014.
Selain itu, anggota BPUPKI KH Bagus Kusumo dan diplomat AR Baswedan ditetapkan pada tahun 2011. Anggota PPKI, KNIP, dan deklarator Sumpah Pemuda Kasman Singodimejo, ditetapkan pada tahun 2012. Terakhir, Sungkowo menyebutkan Nani Wartabone dan sosok Panitia 9 perumus Pancasila Abdul Kahar Muzakir, ditetapkan pada tahun 2019.
Luncurkan RPJP Dikdasmen
Sungkowo melaporkan, akan meluncurkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen). “Kami sangat mengucap terima kasih, terutama kepada Bapak Prof Haedar Nashir yang selalu mendorong kita untuk bisa menyelesaikan peta jalan (RPJP),” ujarnya.
Dia menyatakan, Prof Haedar Nashir bahkan turun langsung sehingga buku RPJP itu terwujud. “Kita dioprak-oprak, baik secara pribadi maupun pakai WA. Kami sampai risih sebenarnya, tapi Alhamdulillah bisa selesai,” ujarnya bersambut tawa sebagian peserta yang hadir langsung secara terbatas di Aula PP Muhammadiyah Kantor Yogyakarta.
Dia juga mengucap terima kasih kepada para Ketua PP Muhammadiyah yang memberikan masukan terhadap RPJP. Juga kepada Ketua Umum Aisyiyah Dr Siti Noordjannah Djohantini MM MSi yang memberi masukan paling berharga tentang per-PAUD-an.
“Kami sangat bangga dan terharu, RPJP yang kita nantikan. Memang target kita sebelum Muktamar 2022 sudah di-launching,” ungkapnya.
RPJP merupakan acuan melakukan refleksi masa lalu, melihat posisi sekarang, ke mana arah tujuan yang diciptakan, dan berbagai jalan alternatif yang dapat ditempuh untuk sampai pada tujuan itu. Dengan RPJP, dapat mengevaluasi dan memastikan keberlanjutan gerak kemajuan. RPJP nasional diturunkan pada level operasional di wilayah, daerah, demikian seterusnya sampai level sekolah.
Luncurkan Pangkalan Data Muhammadiyah
Tak hanya itu, Sungkowo menyatakan, Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah juga akan meluncurkan Pangkalan Data Dikdasmen yang meliputi PAUD, SD/MI, SMP/Mts, SMA/MA, SMK, dan pesantren. “Insyaallah menjadi pangkalan data bagi Dikdasmen yang kita kolaborasi dengan Dapodik,” terangnya.
Dia mengungkap, sudah ada MoU antara Majelis Dikdasmen dengan penyedia data dari pemerintah. Dia berharap, pangkalan data tersebut membuat Muhammadiyah tidak tertinggal di era industri 4.0 yang akrab dengan big data.
“Bukan masalah besarnya data, tapi bagaimana menggunakan data itu menjadi bermanfaat bagi Dikdasmen,” ujarnya.
Pangkalan data adalah sistem yang menghimpun data dan informasi pendidikan jenjang PAUD dan Dikdasmen dari seluruh pemangku penyelenggaraan satuan pendidikan Muhammadiyah yang terintegrasi secara terpusat.
Data dan informasi yang terkumpul bisa menjadi basis data penentu kebijakan atau data driven dalam mengembangkan Amal Usaha Muhammadiyah bidang pendidikan. Terutama, pada jenjang PAUD, dasar, dan menengah.
Pangkalan data menjadi kebutuhan karena kuantitas data Amal Usaha Muhammadiyah di jenjang tersebut terus mengalami peningkatan. Selain itu, ini upaya menghadapi tantangan di era digital, global, dan pendidikan berkemajuan. Maka, perlu Sistem Penunjang Keputusan (SPK) berbasis data (_decision support system).
Pangkalan data memberi gambaran akurat tentang data sekolah, madrasah, dan pesantren Muhammadiyah. Tujuannya, menjadi arah pengembangan dan pengambilan kebijakan dalam menangani permasalahan Pendidikan Muhammadiyah.
Peta jalan pengembangan Dikdasmen Muhammadiyah tahap available tahun 2021-2022 masuk level 1, yaitu pembangunan infrastruktur dengan replikasi backbone data base Pusdatin dan pembangunan koneksi dengan Pusdatin.
Tahap usable tahun 2023-2024 memasuki level 3, yaitu partisipasi satuan pendidikan Muhammadiyah dalam transaksi pendataan. Selain itu, data menjadi data driven kebijakan organisasi. Level 4, awareness satuan pendidikan Muhammadiyah.
Kemudian pada tahun 2025-2026, masuk level 5, terbentuk ekosistem berbasis data di lingkungan satuan pendidikan Muhammadiyah. Selanjutnya, tahun 2027-2028 tahap continue improvement masuk level 6. Yaitu ada transformasi kinerja satuan pendidikan Muhammadiyah.
Luncurkan Batik Nasional Dikdasmen
Pada pagi itu juga diluncurkan Batik Nasional Dikdasmen Muhammadiyah. Batik itu nantinya digunakan mulai jajaran pusat sampai ranting dan para guru. Bagi yang berminat, bisa memesan di Toko Suara Muhammadiyah.
Berlatar belakang Indonesia dengan ragam kekayaan yang jadi identitas bangsa, lalu disatukan dengan beragam suku dan bahasa. Batik ini terinspirasi dari motif batik klasik yang didesain sedemikian rupa.
Berfilosofi jagad (dunia) yang semua suku bangsa digambarkan dalam motif bunga yang indah bernaung dalam Dikdasmen Muhammadiyah. Meski ragam motif berbeda tapi punya tujuan sama, tercermin dalam keragaman motif yang selaras.
Beragam motif berarti ilmu dan pendidikan yang diemban selalu berkembang, berkemajuan sesuai perkembangan zaman.
Sekaligus, pada kegiatan itu juga digelar bersamaan dengan penyerahan hadiah Lomba Video pembelajaran Ismuba Multimedia. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post