PWMU.CO– Dai lingkungan yang dibentuk Muhammadiyah diharapkan bisa menjalankan peran dengan baik dalam mengedukasi masyarakat supaya kerusakan lingkungan berkurang drastis.
Demikian disampaikan oleh Ketua Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Pusat Aisyiyah, Hening Parlan, dalam acara Silaturahim Ustadz dan Ustadzah Lingkungan yang dilakukan secara daring via Zoom, Jumat (12/11/2021)
”Ustadz dan ustadzah lingkungan menjalankan peran mengedukasi masyarakat tentang dampak kerusakan lingkungan yang bisa mendatangkan bencana bagi manusia,” kata Hening Parlan.
Menurut dia, Islam adalah agama yang memiliki perhatian khusus terhadap lingkungan. Ada ayat-ayat yang menjelaskan lingkungan hidup. Sebagai khalifah di bumi mestinya paham etika memperlakukan alam lingkungan.
”Sangat disayangkan Indonseia di atas 80 persen penduduknya beragama Islam tetapi kerusakan lingkungan di Indonsesia sangat besar,” ujarnya.
Dai lingkungan, sambung Hening, bekerja universal bukan cara kerja sektoral bersifat egosentris. Oleh karena itu, perlu kerja sama dengan lembaga atau majelis lain baik di Aisyiyah maupun Muhammadiyah.
”Ustadz ustadzah atau apapun namanya tidak bekerja satu pihak saja. Tidak hanya diikuti oleh Aisyiyah, carilah pihak-pihak yang bisa diajak bekerja sama,” ujarnya.
Dia menyatakan, perlu diubah perilaku dan cara pandang masyarakat terhadap lingkungan hidup. Ustadz dan ustadzah Muhammadiyah dan Aisyiyah diajak menjadi dai lingkungan . Tugasnya membangun kesadaran tentang memelihara lingkungan.
Dijelaskan, ada tiga kegiatan inti dai lingkungan. Pertama, peningkatan kesadaran. Kedua, pola asuh pohon dan sayur. Ketiga, kontribusi kepada ustadz dan ustadzah lingkungan hidup dan pengurangan risiko bencana.
Dijelaskan, pengurangan risiko bencana menjadi tambahan bahasan sendiri karena ini mempunyai dampak yang luas ketika terjadi kerusakan alam.
”Jika dalam perjalanannya bertemu pemerintah lalu ditanya untuk apa ibu-ibu sibuk? Maka jawabannya sibuk karena ini terkait dengan rencana jangka panjang nasional tahun 2020 sampai dengan 2024,” tutur dia.
Sementara Lilik Muyasaroh, Ketua LLHPB Pimpinan Daerah Aisyiyah Tuban terkesan materi yang dipaparkan oleh Hening Parlan dari LLHPB PP Aisyiyah. Menurut dia, yang disampaiikan sangat menarik, padat dan jelas.
”Yang disampaikan Ibu Hening membangkitkan semangat kita untuk menjaga dan memelihara lingkungan. Saya ngefans sama beliau,” ucap Lilik. (*)
Penulis Iwan Abdul Gani Editor Sugeng Purwanto