PWMU.CO – Pemkab Gresik Diminta Menambah Anggaran Biaya Operasional Sekolah Swasta. Anggota Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Gresik Nurul Wafiyah MPd menyampaikan itu dalam acara Rembuk Pendidikan Gresik, di Hotel Pesonna Gresik, Senin (15/11/2021).
Nurul Wafiyah meminta adanya komitmen dari Pemerintah Kabupaten Gresik agar menambah anggaran untuk mendukung keberlangsungan operasional sekolah-sekolah swasta di Gresik secara berimbang dengan sekolah-sekolah negeri.
“Karena baik sekolah swasta maupun sekolah negeri memiliki peran yang seimbang untuk menyelenggarakan pendidikan formal untuk masyarakat,” ujarnya.
Menurut dia, penambahan anggaran tersebut, terutama, digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan guru-guru di sekolah swasta yang masih mengalami kekurangan jumlah peserta didik. “Terutama di daerah-daerah penggiran Kabupaten Gresik, agar lebih layak,” kata dia.
Dosen Unversitas Muhammadiyah Gresik itu juga menekankan agar sekolah-sekolah swasta bisa hidup dan berkembang, maka harus meningkatkan kualitas layanan pendidikannya.
“Agar masyarakat percaya kepada sekolah-sekolah swasta untuk tempat pendidikan putra-putri mereka, sehingga sekolah yang bersangkutan tetap mendapat masukan jumlah peserta didik sesuai dengan daya tampungnya,” ujarnya.
Janji Tak Menambah Rombel
Acara bertema Selamatkan Lembaga Pendidikan Milik Rakyat yang didukung oleh Pimpinan Cabang Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Gresik itu dibuka oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik S. Hariyanto S Pd MM. Dia mewakili Bupati Gresik yang berhalangan hadir H Fandi Akhmad Yani SE.
Hariyanto, yang mantan Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Cerme Gresik itu, menyampaikan komitmen Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik untuk tidak menambah jumlah rombongan belajar (rombel) sekolah-sekolah negeri di Gresik.
“Agar bisa memberikan peluang bagi sekolah-sekolah swasta untuk mendapatkan jumlah peserta didik baru sesuai daya tampungnya pada penerimaan peserta didik baru (PPDB),” ujarnya.
Dia juga mengingatkan kepada para pengelola sekolah swasta untuk selalu meningkatkan kualitas layanan pendidikannya agar dipercaya oleh masyarakat untuk mendidik putra-putri mereka di sekolah swasta.
Jangan Ada Dikotomi
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gresik Markus MPd menyampaikan, Dinas Pendidikan Gresik dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gresik harus selalu berkoordinasi dan bersama-sama mengelola dan mengembangakan pendidikan di Gresik.
“Jangan sampai terjadi dikotomi di antara keduanya,” pesannya.
Alumnus Universitas Negeri Surabaya itu mengingatkan madrasah dan pesantren yang berada di bawah tanggung jawab Kementerian Agama jumlahnya sangat banyak. Sehingga memerlukan penanganan yang setara dengan sekolah-sekolah yang berada dibawah tanggung jawab Kementerian Pendidikan Kebudayaan,Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Pada acara tersebut beberapa narasumber dari beberapa yayasan pendidikan, organisasi profesi guru—seperti PGRI dań IGI—dan pengamat pendidikan Gresik, menyampaikan presentasi tentang bagaimana mempertahankan keberlangsungan sekolah-sekolah swasta di Gresik.
Mereka berharap agar tetap beroperasi dan mendapatkan peserta didik yang sesuai daya tampungnya. Juga ditampilkan testimoni dari beberapa sekolah yang mengalami permasalahan berupa penurunan jumlah peserta didik baru.
Sebagai kesimpulan dari acara Rembuk Pendidikan Gresik ini, pihak penyelenggara akan menyusun sebuah rekomendasi yang akan disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Gresik dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Gresik. (*)
Penulis Dodik Priyambada Editor Mohammad Nurfatoni