PWMU.CO – Sekretaris Nikah Lagi, Ketua Khotbah. Sekretaris Majlis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan, Mohamad Su’ud menikah lagi dengan Siti Zulaikhah. Akad nikah dilangsungkan di Masjid Besar Baitul Muttaqin Modo, Ahad (21/11/ 2021).
Menariknya, yang memberikan khotbah nikah adalah Masro’in Assafani, Ketua Majelis Tabligh PDM Lamongan.
Dalam khutbah itu, Ustadz Masro’in, sapaannya, membacakan firman Allah Surat Yasin 36, yang artinya: “Maha Suci (Allah) yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.”
Dia menerangkan, dengan sucinya Allah maka Dia memberikan bukti, pada tataran makhluknya yang mendapatkan pasangannya masing-masing.
“Semua disiapkan. Ada yang jauh dengan rumah, ada yang dengan tetangga sendiri. Bahkan ada yang jodohnya di luar Jawa,” terangnya.
Dia melanjutkan, datangnya jodoh juga bermacam-macam. Ada yang dijodohkan orangtua, perkenalan lewat Facebook atau melalui WhatsApp Group. “Semua itu, tentu dengan qadar-Nya,” ujarnya.
Makna Samawa
Selanjutnya, dia juga membacakan Surat ar-Rum 21, yang artinya: “Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya. Dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.”
Ustadz Masro’in menjelaskan, diciptakan istri agar suami cenderung dan merasa tenteram kepadanya, yang biasanya disebut sakinah. Allah juga menjadikan suami-istri cinta kasih. “Ini utamanya pengantin yang masih muda. Pegangan tangannya masih kuat, yang biasa disebut mawaddah,” terang Ustadz Masro’in.
Dia menjelaskan, setelah bertahun-tahun menjadi pasangan suami-istri yang penuh cinta kasih, timbullah rasa kasih sayang, karena usia tidak muda lagi, yang biasa disebut rahmah.
“Semoga Ustadz Mohamad Su’ud dan Ustadzah Siti Zulaikhah, menjadi pasangan yang sakinah, mawaddah, dan rahmah (samawa). Serta patuh kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Pernikahan bagian dari cahaya baru dalam kehidupan, maka untuk menangkap cahaya langit dan bumi dibutuhkan dengan ibadah yang istikamah,” jelas Ustadz Masro’in menutup khotbahnya.
Mohammad Su’ud menikah lagi setelah ditinggal wafat istrinya Erva Rachmawati pada 28 Desember 2020. Bersama Erva, Mohamad Su’ud dikaruniai empat anak. Yaitu Relung Fajar Sukmawati, Relung Mujahadah Nur Aisyah, Muhammad Relung Fazlur Rahman, dan Relung Dzakira Mumtaza. (*)
Penulis Hilman Sueb Editor Mohammad Nurfatoni