PWMU.CO– Desakan bubarkan MUI boleh jadi asli. Itu menunjukkan kelompok anti Islam atau islamofobia yang merasa mendapat dukungan rezim berkuasa mendapatkan momentum dengan penangkapan sejumlah ulama oleh Densus 88.
Hal itu disampaikan oleh M Din Syamsuddin, Ketua Umum MUI periode 2014-2015 dan Ketua Dewan Pertimbangan MUI 2015-2020 dalam rilisnya Selasa (23/11/2021).
Menurut Din Syamsuddin, rezim yang diam saja dan terkesan membiarkannya desakan bubarkan MUI (Majelis Ulama Indonesia) merupakan indikasi mendukung gerakan itu.
”Atau desakan itu palsu yakni hanya merupakan manuver untuk mengalihkan perhatian dari masalah besar yang sedang dihadapi bangsa, atau pelanggaran etika kekuasaan yang sedang didesakkan penyelesaiannya oleh sebagian rakyat. Mereka hanya ingin mengetes air (testing the water),” kata Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2005-2015.
Maka, sambung Din Syamsuddin, sebaiknya kita lihat saja dengan tersenyum apakah kelompok yang mendesakkan pembubaran MUI itu benar-benar berani atau sesungguhnya mereka adalah kelompok pengecut yang hanya bisa mengumbar kata-kata tapi tidak berani melaksanakannya.
Menurut dia, kita semua jangan beralih perhatian untuk terus melakukan amar makruf nahyi munkar terhadap kerusakan struktural dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
”Ketahuilah kalau ada pihak, siapapun mereka, yang berani membubarkan MUI maka mereka akan berhadapan dengan umat Islam di seluruh tanah air. Sebagai yang pernah memegang amanah sebagai Ketua Umum MUI dan Ketua Dewan Pertimbangan MUI saya siap turun lapangan,” tandasnya.
Suara desakan bubarkan MUI dimanfaatkan kelompok untuk mengadu domba. Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) mengendus ada upaya orang yang tak bertanggung jawab untuk memecah-belah PGI dengan MUI.
Humas PGI, Philip Situmorang mengatakan hal itu terbaca dari beredarnya sebuah flyer yang mencantumkan logo PGI dengan pesan berisi hasutan untuk membubarkan MUI.
Philip menyampaikan, pihaknya mengecam keras perbuatan oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang mengedarkan flyer hasutan untuk membubarkan MUI tersebut.
”Informasi lewat flyer tersebut merupakan hasutan dan provokasi untuk memecah-belah persatuan umat. Hubungan PGI dan MUI selama ini baik-baik saja dan ada kerja sama yang baik,” kata Philip rilisnya.
Kalimat hasutan yang diedarkan pada flyer berbunyi: ”Mari terus Perkuat Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) dan Bubarkan MUI”
Philip menyampaikan, informasi itu bukan dari PGI. PGI tidak pernah membuat pernyataan provokatif tersebut.
Desakan bubarkan MUI muncul di Twitter setelah Ahmad Zain An-Najah, Farid Ahmad Okbah, dan Anung Al Hamat ditangkap Densus 88 dengan tuduhan terlibat terorisme. Ahmad Zain anggota Komisi Fatwa MUI. (*)
Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post