PWMU.CO – Smamda Sidoarjo siapkan perubahan hadapi Covid-19 lewat KIE. Hal itu menguat saat lokakarya analisis mandiri dan perumusan solusi penerapan protokol kesehatan dan penanganan kejadian untuk siswa di sekolah referensi, Jumat (19/11/2021).
Kepala SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo Wigatiningsih dalam menyampaikan perubahan itu sebagai upaya untuk lebih baik. Menurutnya, menghadapi Covid-19 harus siap berubah untuk menjadi lebih baik.
“Ini harapan besar agar siswa mampu melakukan analisis hambatan dan perumusan solusi permasalahan pandemi Covid-19 di Smamda,” ujarnya.
Indikator Keberhasilan Lokakarya
Dia menjelaskan, melakukan produksi dan analisis kampanye di sekolah diharapkan bisa mencapai target perubahan perilaku bagi seluruh warga Smamda.
“Analisis itu masuk ranah berfikir tingkat tinggi. Melakukan analisis dan berfikir tingkat tinggi masuk ranah C6”, lanjutnya seraya mengutip taksonomi Bloom.
Menurut Wigatiningsih ada beberapa indikator keberhasilan dari lokakarya ini. Pertama siswa terbukti mampu menganalisis hambatan dan mencari solusi. “Apa saja hambatan dan bagaimana solusinya bisa dirumuskan oleh anak-anak,”” ungkap pendekar Tapak Suci ini.
Indikator kedua, lanjutnya. mampu menyampaikan informasi pelanggaran dan protokol kesehatan. Siswa cukup menyampaikan berbagai pelanggaran yang dilakukan siswa, guru, dan karyawan.
“Seperti di masjid setelah wudlu, anak-anak tidak pakai masker. Alasannya basah. Nah itu diedukasi dan dicarikan solusi”, papar perempuan keturunan Lamongan.
Indikator ketiga, sambungnya, mampu menghitung kebutuhan media komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE). Dan keempat menyepakati strategi dan lomba KIE di kalangan siswa.
“Kita akan laksanakan lomba KIE di kalangan siswa, guru dan karyawan agar perubahan perilaku sukses di Smamda”, pungkas Wigati.
Fokus KIE dan Kampanye
Sementara itu Penanggung Jawab Program M. Zainal Arifin menyampaikan lokakarya yang dilaksanakan untuk siswa ini berokus pada KIE dan kampanye. Produksi KIE meliputi poster, komik, dan video.
“Semua siswa akan membuat bahan kampanye dan menyebarkan melalui media sosial atau langsung,” paparnya.
Media KIE yang dibuat siswa akan dicetak dan diletakkan di tempat-tempat strategis. Mulai pintu gerbang, kelas, dan tempat siswa bergerombol. Juga dipasang di videotron Smamda dan disebarkan melalui media sosial.
“Target penyebaran ini untuk menjaga seluruh warga Smamda memiliki kebiasaan baru dalam hidup berdampingan dengan Covid-19. Tetap jaga prokes, masker tidak kendor dan tumbuh kebiasaan baru yang lebih aman atau safety,” pesan Komandan Kokam Sidoarjo itu. (*)
Penulis Moh. Ernam. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.