PWMU.CO – SMP Mutu Surabaya menggelar Siaran Dakwah Agung Kajian Per Kelas (Sidang KPK) dengan tema Rasulullah Al-Amin secara virtual. Acara degelar Jumat (26/11/21) pukul 19.30-20.00 WIB.
Wakil kepala SMP Muhammadiyah 7 (Mutu) Surabaya Wita Tri Indrayanti SPd mengatakan kajian yang diikuti siswa kelas VII ini dapat melatih jiwa kepemimpinan peserta didik utamanya keberaniaan tampil di depan umum.
“Awalnya tampil di depan kamera, lama kelamaan akan terbiasa tampil di depan umum tanpa ada rasa ragu dan bimbang. Jika ragu dan bimbang lebih baik pulang,” ujarnya.
Karakter Pemimpin
Hal senada juga disampaikan wakil kepala sekolah bidang kurikulum, Luluk Fatmawati SPd. Dia menyampaikan kegiatan ini sebagai wadah dalam mencetak kurikulum karakter seorang pemimpin.
“Di mana belajar itu tidak harus di ruang kelas, akan tetapi belajar itu dapat dimana saja dan kapan saja, sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW, tuntunlah Ilmu mulai dari buaian hingga ke liang lahat,” jelasnya.
Dalam acara Sidang KPK, sambungnya, semua yang menjadi pengisi acara adalah dari pihak peserta didik. Mulai dari pembawa acara, pembacaan ayat suci al-Quran, narasumber, dan pembacaan doanya.
“Semua yang mengemas acara dari siswa. Inilah media untuk belajar, untuk menjadi karakter pemimpin. SMP Mutu menyediakan panggung untuk siswa untuk tumbuh,” katanya.
Gelar Al-Amin
Narasumber Sidang KPK, Rifat Maulana Jati bercerita, Rasulullah mendapatkan gelar al-Amin ketika masih remaja.
“Al-Amin artinya orang yang dapat dipercaya. Rasulullah dipercaya karena kejujurannya dalam berinteraksi dengan sesama manusia,” katanya.
Dia mengatakan Rasulullah tidak mungkin berkhianat karena Beliau adalah manusia yang paling dipercaya oleh Bangsa Arab. Banyak keteladanan yang bisa kita ambil dari Rasulullah utamanya dari sifat Al-Aminnya.
“Hingga Rasulullah dijadikan sebagai orang yang pantas memindahkan batu Hajar Sswad Kabah. Sosok Beliau harus dijadikan sebagai contoh sekaligus teladan semua manusia, termasuk kita sebagai pelajar yang sedang menuntut ilmu,” tandasnya. (*)
Penulis Dwi Nuryani. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post