Perlu Kecerdasan Baru
Rhenald Kasali mengajak para pendidik memikirkan akibatnya. “Bapak-Ibu pendidik, perhatikan nama fakultas, jurusan, dan mata kuliah masih sama dengan 30 tahun yang lalu. Kita harus memperbaruinya secara fundamental!” imbaunya.
Menurutnya, perlu kecerdasan baru yang mendorong anak-anak berkembang. Yaitu ledakan kesembilan, pendidikan non degree. Ledakan di dunia online ini kata dia harus dipercepat.
Dia mencontohkan Fiki Naki yang tidak kuliah tapi menguasai sembilan bahasa asing. Di antaranya, Rusia, Romania, Perancis, Spanyol, Mandarin, dan Denmark. Dengan keterampilan bahasanya, dia bikin konten berkomunikasi dengan orang-orang dari berbagai negara tersebut.
Sementara itu, lanjut Rhenald, banyak yang belajar di fakultas sastra. “Belajarnya lebih menekankan sastra, bukan bahasanya. Sehingga setelah lulus mereka mengalami kegalauan,” ungkapnya.
“Tapi, tanpa pendidikan tinggi, manusia tidak bisa membangun bangunan tinggi. Karena pendidikan tinggi memberikan struktur, metodologi, kemampuan riset, yang lebih besar dari non degree,” kata Rhenald Kasali.
Dia kemudian menekankan pentingnya kombinasi antara metodologi dan aplikasi. Terakhir, ledakan open science yang dia nilai penting sekali bagi dosen.
Selain itu, ada ledakan lainnya yang menurutnya perlu diperhitungkan, karena bisa berdampak pada kehidupan yang lebih besar. Seperti ledakan investor baru. Di mana kini muncul 2,3-3 juta investor baru dipasar modal Indonesia.
Penyebabnya, anak muda generasi milenial dan generasi Z mudah membeli saham secara online. Modal 11 ribu sudah bisa beli saham. Dia menduga, mungkin karena bunga di bank kecil sekali.
Kemudian, juga ada ledakan great resignation (pengunduran diri besar-besaran). “Seperempat juta orang di Amerika tiba-tiba resign, beralih kerja yang lebih balance,” ungkap Rhenald. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni