Apresiasi Plt Gubernur
Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman juga didaulat memberikan sambutan. Ia menyatakan, sering dianggap sebagai kader Muhammadiyah.
“Saya juga sering dianggap kader Muhammadiyah, dan saya tidak mengelak. Siapa tidak bangga jadi kader Muhammadiyah,” ungkapnya.
Muhammadiyah, katanya, sudah berdiri sebelum Proklamasi Kemerdekaan RI. Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno juga bagian dari Muhammadiyah.
“Muhammadiyah sudah hadir berkontribusi untuk bangsa dan negara sebelum Indonesia merdeka. Muhammadiyah hadir di tengah masyarakat, melalui amal usahanya seperti sekolah, panti asuhan, dan rumah sakit,” kata Andi Sudirman Sulaiman.
Dua Pesan Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hajriyanto Y Tohari, yang juga Duta Besar Indonesia di Lebanon, hadir memberikan amanah secara virtual, dari Beirut.
Ia menyebut, ada dua alasan mengapa Muhammadiyah dapat terus eksis hingga berusia 109 tahun. Pertama, karena kebersahajaan orang-orang Muhammadiyah. Kedua, konsistensi Muhammadiyah sebagai Gerakan agama.
“Bersahaja itu, sederhana dan tidak berlebih-lebihan. Orang-orang yang menggerakkan Muhammadiyah itu rata-rata hidup sederhana. Cara hidup seperti itu tentu terbentuk dan dipengaruhi oleh Muhammadiyah, seperti Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah, Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, pidato dari Pimpinan Muhammadiyah,” jelas Hajriyanto, yang berlatar belakang Ilmu Antropologi.
Kedua, kata Hajriyanto, Muhammadiyah bertahan karena masih memperteguh identitasnya sebagai gerakan keagamaan. “Saat ini banyak gerakan yang hanya menggunakan agama sekadar sebagai jubah atau kedok. Bagi Muhammadiyah, agama adalah sumber motivasi, inspirasi, kreasi, dan liberasi untuk membebaskan umat dari keterbelakangan,” jelasnya.
Baca sambungan di halaman 3: Meriahnya Acara Pendukung