PWMU.CO– Letusan Gunung Semeru mengakibatkan kerusakan beberapa rumah warga dan jembatan ambruk, Sabtu (4/12/2021).
Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Lumajang melaporkan, Jembatan Gladak Perak Desa Curah Kobokan patah. Akibatnya akses jalan antar desa di daerah itu terputus.
Namun akses menuju Kec. Pronojiwo bisa melewati Ampelgading, Malang. Sedangkan akses menuju Kec. Candipuro bisa melewati Lumajang. Beberapa rumah tertutup abu vulkanik.
Ketua MDMC Lumajang H Aminuddin menerangkan, warga desa terdampak mengungsi di tempat aman seperti Balai Desa Penanggal, Balai Desa Sumbermujur, Balai Desa Sumberwuluh, Balai Desa Oro-Oro Ombo, Lapangan Kamarkajang Kec. Candipuro, rumah warga, Masjid Jarit Kec. Candipuro, SDN 4 Supiturang.
”Aktivitas Gunung Semeru pada level II status waspada. Asesmen dan pendataan terus dilakukan relawan MDMC. Sementara tercatat korban meninggal dunia nol, luka ringan 5 orang, luka berat 32 orang,” katanya.
Bidang Tanggap Bencana MDMC Kabupaten Lumajang menuju lokasi untuk assesmen dan menyalurkan bantuan.
MDMC Kabupaten Lumajang berkoordinasi dengan perangkat desa setempat dan BPBD Kabupaten Lumajang. ”Kami juga mengirimkan enam anggota kami ke Surabaya untuk mengambil dua kendaraan lapangan dan koordinasi bantuan logistik, sukarelawan,” ujarnya.
Dijelaskan, MDMC Lumajang dan Lazismu telah menyalurkan bantuan 10 dus air mineral, 75 kotak snack, 150 nasi bungkus. Di lapangan juga telah memasang tenda posko, menyiapkan mobil operasional seperti ambulance Lazismu, pikap L300, Mitsubishi Kuda, personal MDMC 20 orang.
Jumlah warga yang dibawa ke Puskesmas Penanggal sebanyak 25 orang. Jumlah pasien dirujuk menuju RSDH, RSB, RSP sebanyak 12 orang.
Sebaran material abu vulkanik hingga ke Kabupaten Malang di wilayah Kec. Ampelgading, Wajak, Tirtoyudo, Dampit, Turen.
Letusan Gunung Semeru memuntahkan lahar dan awan panas, Sabtu (4/12/2021) pukul 15.30. Daerah yang terkena dampak Desa Supiturang, Kec. Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Penduduk desa setempat telah mengungsi ke daerah aman untuk menghindari bahaya lahar dan awan panas yang dari puncak gunung turun ke desa.
BNPB melaporkan, pada pukul 15.10 WIB, PPGA Pos Gunung Sawur kemudian melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang. Selain itu, laporan visual dari beberapa titik lokasi juga mengalami kegelapan akibat kabut dari abu vulkanik.
Catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.
Editor Sugeng Purwanto