PWMU.CO – Prodi Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla) kedatangan dosen tamu CEO Kampoeng Jahit Lamongan, Kamis, (2/12/2021)
Chief Executive Officer (CEO) Kampoeng Jahit Luthfiatu Kanina sharing pengalaman kepada mahasiswa semester III Program Studi Ekonomi Syariah Umla saat mata kuliah Mikro Ekonomi Islam.
Dengan kedatangan CEO dari Kampoeng Jahit Srirande, Deket, Lamongan ini, Prodi Ekonomi Syariah Umla sekaligus melakukan seremonial pendatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kampoeng Jahit.
Sebelum pendatanganan MoU, Kak Nina, sebutan akrab Luthfiatu Kanina, menjelaskan tentang teknik usaha, program kerja, cabang usaha, problem usaha, motivasi pengusaha, proses produksi, dan lain-lain.
Kak Nina mengatakan, salah satu penyebab ketidakkonsisten kita dan mudah putus asa dalam berwirausaha adalah karena melihat target orang lain, “melihat kehidupan orang lain dan membandingkan diri kita dengan orang lain,” katanya.
Padahal, sambungnya, sebenarnya kita adalah diri kita sendiri, maka jadilah versi terbaik kita.
“Kita harus senantiasa mengupgrade niat kita dan juga melalui segala rintangan, tantangan sebagai bagian dari perjuangan,” tandasnya.
Umla Siap Wujudkan Islamic Sociopreneur
Kepala Prodi Ekonomi Syariah Umla Elvina Assadam, mengatakan, salah satu profil lulusan program studi ekonomi syariah yaitu diharapkan dapat menjadi wirausahawan Muslim.
Sehingga bekerja sama dengan kampung jahit ini dapat menjadi jembatan untuk merealisasikan profil lulusan tersebut.
“Sesuai dengan keinginan rektor Umla yaitu mahasiswa Umla harus bisa menjadi entrepreneur, bahkan ketika masih menjadi mahasiswa,” tuturnya.
Sehingga harapan kami, imbuh Elvina, mahasiswa ekonomi syariah siap fisik dan mental untuk menjadi seorang islamic sociopreneur, yaitu wirausaha yang juga memperhatikan lingkungan masyarakat dengan masih memperhatikan prinsip dan etika islam.
“Mulai berjualan kecil-kecilan saat menjadi mahasiswa bukanlah sesuatu yang memalukan, bahkan sebaliknya, itu menjadi penempa mental untuk lebih bertanggungjawab dengan diri sendiri dan dengan apa yang sudah di dimulai,” pesannya.
Di akhir acara, CEO Kampoeng Jahit Luthfiatu Kanina memberikan oleh-oleh bagi mahasiswa yang mengajukan pertanyaan saat diskusi. Oleh-oleh tersbut berisi masker, ikat rambut, dan manset. (*)
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni