PWMU.CO – Serunya siswa MI Islamiyah Mojopetung, Dukun, Gresik belajar budaya dan sains di Jatim Park 1 Kota Malang, Kamis (9/12/21).
Kepala sekolah Umam Azizi SPdI mengatakan sebanyak 26 siswa MI Islamiyah Mojopetung yang terdiri dari 15 anak kelas 6 dan 11 anak kelas 5 mengikuti kegiatan ini.
“Mereka sangat antusias setelah sekian lama belajar di rumah karena Covid-19,” ujarnya.
Dia memaparkan sebelum kegiatan ini ada voting ke wali siswa. Awal rencana kegiatan tersebut adalah ke daerah Prigen Kota Malang tepatnya ke daerah Taman Safari yang sudah terencana dari bulan lalu. Karena adanya erupsi Gunung Semeru yang menyebabkan wali siswa resah.
“Oleh karena itu, pihak sekolah mengadakan mengadakan rapat dadakan dengan mereka untuk membahas ulang kegiatan tersebut yang tentu saja dengan mematuhi protokol kesehatan. Dari hasil rapat dan voting, lanjutnya, maka kegiatan belajar dialihkan ke Jatim Park 1,” tegasnya.
Belajar Budaya dan Sains
Umam Azizi menjelaskan ketika sudah sampai di Jatim Park 1, siswa melihat banyak patung replika dari berbagai adat budaya di Indonesia. Hal yang biasa dipelajari di sekolah, bisa mereka lihat langsung bentuk replikanya.
“Selain itu, siswa juga mengunjungi museum tubuh dan peninggalan sejarah Indonesia lengkap dengan penjelasannya,” tuturnya.
Dia mengungkapkan di Science Center, siswa belajar tentang ilmu Sains. Tersedia beberapa layar berupa game dalam bentuk soal. Mereka juga mencoba alat viskositas, kekentalan zat cair.
Mereka, lanjutnya, bisa melihat perbedaan antara gelembung air dan minyak goreng saat dipompa adalah menghasilkan gelembung lebih banyak dibanding minyak goreng.
Batas Maksimal Uang Saku
Umam Azizi mengatakan dalam kegiatan tersebut pihak sekolah memberi batasan pada uang saku maksimal 150.000 dan larangan membawa HP.
“Kami rasa sudah cukup bagi mereka agar sama rata sama rasa sehingga tidak ada yang meminta lebih kepada orangtuanya dan tidak berlebihan saat berbelanja. Ini juga mengurangi risiko dari hal-hal yang tidak diinginkan,” jelasnya.
Dia memaparkan untuk rute berikutnya, siswa siswa menuju taman buah dan sayur. Di sana mereka melihat replika untuk menambah pengetahuan siswa tentang budidaya buah dan sayur beserta tumbuh kembangnya.
Setelah itu, sambungnya, siswamelihat miniatur pada masa penjajahan dan diorama momentum sejarah bangsa. (*)
Penulis Luluk Wahyuni. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.