PWMU.CO– Lazismu Bojonegoro ajak kaum dhuafa bisnis Chickenmu untuk entas kemiskinan.
Salah satu produk Chickenmu Lazismu Bojonegoro dipamerkan dalam arena Rakernas Lazismu di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Jumat (10/12/2021).
Pameran produk UMKM dipamerkan bersama dalam stan Lazismu Jawa Timur. Produk itu seperti tepung krispi Chickenmu Bojonegoro, abon dan sambal pecel BUEKA Magetan, minuman jahe dan bawang goreng Probolinggo, keripik dan camilan binaan Bankziska Ponorogo, serta kerajinan bambu.
Koordinator Chickenmu Lazismu Bojonegoro, Muhtarom, menerangkan, programnya saat ini menaikkan ekonomi keluarga lewat bisnis ayam goreng krispi.
“Lazismu Bojonegoro mentasarufkan dana Rp 150 juta untuk 30 keluarga dhuafa lewat bisnis Chickenmu,” kata Muhtarom.
Mitra usaha 30 orang ini, sambung dia, hasil seleksi dan rekomendasi Aisyiyah, PCM, dan lainnya. Masing-masing mendapat modal berupa rombong, alat masak, daging ayam potong, tepung krispi, minyak goreng. Semua senilai Rp 5 juta.
Mereka berasal dari beberapa kecamatan di Kabupaten Bojonegoro. Program ini, kata Muhtarom, sudah berjalan tiga bulan.
“Alhamdulillah semua mitra usaha ini bertahan dan tiap bulan memberi laporan saat mengikuti pembinaan bisnis dan pengajian,” katanya.
Muhtarom menjelaskan, bisnis ayam goreng krispi ini tiap bulan menghabiskan tepung 500 Kg dan 700 Kg ayam potong.
“Pasokan tepung kita kerja sama dengan mitra bisnis dari Yogyakarta. Sedangkan ayam potong beli dari pabrikan frozen food” jelasnya.
Tepungnya 1 Kg dijual Rp 18 ribu. Kualitasnya bagus. Harga ini lebih murah dibandingkan tepung krispi yang terkenal di pasaran.
Dijelaskan, ayam goreng berupa dada, paha, dan sayap. Harga jual ayam goreng krispi dada Rp 7.000, paha dan sayap Rp 6.000 per potong.
“Harga minyak goreng yang terus naik membuat harga jual jadi ikut naik Rp 500 per potong,” tuturnya.
Soal cita rasa ayam goreng Chickenmu, dia menyatakan tak kalah gurih, renyah, dan nikmatnya dengan fried chicken lainnya. “Di Bojonegoro ada beberapa produk ayam goreng krispi ternyata sekarang banyak yang memilih Chickenmu karena rasanya lebih enak, harganya lebih murah,” tandasnya.
Keuntungan penjual ayam goreng ini untuk satu hari mendapat Rp 60 ribu sampai Rp 200 ribuan tergantung omsetnya. “Keuntungan sebesar ini bagi warga dhuafa sebagai tambahan penghasilan cukup besar,” tuturnya.
Yang menggembirakan, ujar dia, para mitra kerja ini sudah terbiasa berinfak yang diberikan setiap pertemuan bulanan. “Jika mereka tekun berusaha dan istiqomah maka Lazismu Bojonegoro berhasil membangun budaya mustahik menjadi muzaki,” tandasnya. (*)
Penulis/Editor Sugeng Purwanto