PWMU.CO – Bazar Masakan Sehat dengan Modal Kecil (Masecil) digelar SD Muhammadiyah 1 Kebomas (SD Muri) di selasar depan kelas I dan II yang diikuti oleh semua siswa, Jumat, (10/11/2021).
Bazar mini dengan tema Masecil ini merupakan gong penutup dari rangkaian Pekan Seni Internal (Pensil) yang digelar sejak hari Selasa, (7/11/21).
Aktivitas SD Muri pagi itu berjalan seperti biasa. Tepat pukul 07.00 WIB, bel sekolah berbunyi dan para siswa serta guru bergegas melaksanakan sholat dhuha dan tahfidz Juz ‘Amma sesuai batasan kelas masing-masing.
Selanjutnya 4 siswa perwakilan dari kelas I sampai kelas VI ditunjuk untuk berjualan. Mereka sigap menata menu di meja yang sudah disiapkan sejak kemarin.
Tips Merayu Pembeli
Setelah siap, maka Ustadz Kholid Al Anshori membuka pra bazar dengan menyampaikan kepada semua perwakilan kelas yang menjaga stand masing-masing bagaimana tips merayu pembeli, agar tertarik untuk membeli dagangan mereka.
“Anak-anak, coba tampilkan senyuman manis kalian dan sampaikan, ayo beli makanan sehat kami, es susu pensil yang bikin tubuh bugar misalnya, ayo segera beli. Jumlah terbatas. Ayo kapan lagi ada acara seperti ini. Gitu anak-anak yaa cara merayu pembeli, jangan diam saja,” jelas Ustadz Kholid panjang lebar.
Anak-anak pun mengerti. Hal ini terbukti, ketika diberi kesempatan bertanya mereka tidak ada yg bertanya. Aneka makanan dan minuman terhidang menarik. Dari nasi goreng sampai aneka susu pun ada.
Bazar ini disebut Masecil, Masakan Sehat Modal Kecil karena memang modalnya kecil. Modal diambilkan dari kas kelas masing-masing siswa sebanyak Rp 80.000.
“Modal memang dibatasi, dengan maksud untuk mengajari anak terampil mengelola uang dan membelanjakannya,” jelas Ustadz Faruq Mahsun, Koordinator Pensil saat ditanya mengapa modal harus dibatasi.
“Tujuan diadakan bazar mini ini juga, supaya anak-anak belajar tentang kewirausahaan dan bagaimana cara bertransaksi sebagai penjual dan pembeli serta cara anak belajar menggunakan uang untuk jajan sesuai yg mereka inginkan,” imbuh Faruq Mahsun.
Tepat pukul 08.00 WIB, bazar dibuka. Untuk menjaga prokes dan supaya anak-anak nyaman untuk berbelanja, maka diaturlah kegiatan belanja tersebut dengan memanggil per kelas melalui pengeras suara.
Bergiliran Menuju Arena Bazar
Rasa gelisah ingin berbelanja anak-anak pun terjawab. Secara bergiliran, belanja diawali dari kelas bawah yakni Kelas I, II dan III kemudian dilanjutkan kelas atas yakni IV, V dan VI. Wajah bahagia anak-anak pun tampak nyata. Salah satunya adalah siswa kelas III Khansa Dwi Rafa.
Setelah puas berkeliling dari stand satu menuju stand berikutnya Khansa menyampaikan kepuasannya, “Aku senang sekali, makanannya enak-enak, murah lagi,” katanya sambil menyeruput es pelangi kesukaannya.
Tak berapa lama, semua aneka jualan bazar pun ludes tak tersisa. Siswa dan wali kelas pun menghitung uang hasil bazar dan memisahkan antara modal dan labanya.
Disepakati bahwa hasil bazar mini kali ini, kembali ke kas masing-masing kelas, “Boleh juga untuk tambahan filantropis Lazismu,” kata Ustadz Rohim menjawab pertanyaan siswa. Siswa pun bersorak gembira.
Kegiatan bazar diakhiri dengan pengumuman pemenang lomba-lomba oleh koordinator kegiatan Ustadz faruq Mahsun.Semua anak-anak berkumpul di selasar dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Sebelum penyerahan hadiah diberikan oleh Waka kesiswaan Ustadzah Umamah, ada pembukaan dan penjelasan untuk kegiatan minggu depan yg disampaikan kepala sekolah SD MURI Luthfi Arif MPd.
Selanjutnya anak-anak kembali ke kelas masing-masing dengan membawa hadiah dan dibagi rata untuk teman-teman sekelasnya. Karena hari Jum’at, maka tepat pukul 10.25 WIB seluruh santri persiapan pulang dan doa bersama dipimpin ketua kelas. (*)
Penulis Novita Dyah Puspitasari Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni