PWMU.CO – Galang dana Semeru, Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Situbondo peroleh Rp 7,1 juta. Penggalangan dana dilakukan Sabtu-Ahad (11-12/12/2021).
Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) yang bergerak turun ke jalan terdiri dari Tapak Suci, Pemuda Muhammadiyah, Hizbul Wathan (HW) SMA Muhammadiyah 1 Panji, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Situbondo dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Situbondo.
Titik kumpul peserta penggalangan dana tersebut bertempat di SMAM 1 Panji Jalan Basuki Rahmat 160 Mimbaan, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo.
Solidaritas Korban Erupsi Semeru
Admin Keuangan Lazismu Situbondo Asy Syam Hilal Arsy menyampaikan aksi gabungan yang diikuti 50 anak muda ini berlangsung mulai pukul 08.00-11.00 wib. Kemudian istirahat sejenak dan dilanjutkan kembali pada pukul 13.00-16.00 wib.
“Setelah mendapat pengarahan, 50 peserta tersebut bergerak menuju ke tiga titik penggalangan dana yang sudah disepakati. Pertama di traffic light Panji arah barat, arah timur dan arah selatan. Kedua traffic light Alun-Alun Situbondo arah barat, selatan, timur dan utara. Dan lokasi ketiga di traffic light RS Elisabeth arah barat, selatan, timur dan utara,” paparnya.
Hilal, sapaan akrabnya menjelaskan aksi yang dilakukan ini tidak lain untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah bencana alam yaitu meletusnya gunung semeru di Kabupaten Lumajang Jatim.
“Untuk hari pertama terkumpul dana sebanyak Rp 3.706.200,. Sedangkan pada hari kedua terkumpul sebanyak Rp 3.458.000.Jadi total dana aksi Gunung Semeru mencapai Rp 7.164.200,” urainya.
Dana Disetorkan Lazismu Situbondo
Uang yang sudah terkumpul ini, lanjutnya, langsung disetorkan kepada Lazismu Situbondo. Agar satu pintu dan transparan atas masuknya keuangan dan total pendapatan dari kegiatan galang dana ini.
“Semoga amal para penyalur infak dalam penggalangan dana atau seruan aksi Gunung Semeru ini diberkati dan diterima, serta penyalur infak akan dilimpahkan rezekinya dan dimudahkan urusannya oleh Allah swt,” harapnya. (*)
Penulis Pandu Anom Nayaka. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.