PWMU.CO – Kasus bunuh diri meningkat, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) edukasi selfharm di SMA Muhammadiyah 7 Surabaya, Senin (6/12/2021).
Dosen Pembimbing Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) Uswatun Hasanah Sp KepJ menyampaikan sebanyak lima mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UMSurabaya melaksanakan pengabdian masyarakat dengan melakukan penyuluhan kesehatan jiwa terkait selfharm (menyakiti diri sendiri).
“Kegiatan tersebut dilaksanakan karena keprihatinan mahasiswa atas meningkatnya angka kejadian bunuh diri di kalangan remaja. Dan kegiatan ini dilakukan sebagai upaya pencegahan perilaku selfharm yang akhirnya mengarah pada percobaan bahkan perilaku bunuh diri,” ujarnya.
Dukungan dan Penanganan Tepat
Perilaku selfharm, lanjutnya, merupakan salah satu gejala yang menandakan seseorang memiliki masalah kejiwaan. Sehingga perlu mendapatkan dukungan dan penanganan yang tepat baik dari lingkungan sekitar maupun profesional kesehatan jiwa jika sudah tidak terkontrol.
“Kami akan mengupayakan edukasi kesehatan jiwa serupa dilakukan di SMP dan SMA di Surabaya dalam waktu dekat ini. Untuk tahap awal kami akan fokus ke sekolah-sekolah Muhammadiyah lebih dulu,” ungkapnya.
Respon Positif Pihak Sekolah
Sementara itu Koordinator kelompok Vijay Wahyu Handoyo Adi menyatakan penyuluhan yang dilaksanakan sejak pukul 10.00-11.00 wib ini mendapatkan respons yang positif dari pihak sekolah. Dan juga siswa peserta penyuluhan sangat antusias mengikuti kegiatan.
“Kegiatan penyuluhan perlu dilakukan karena banyak remaja yang kurang mengerti dan memahami terkait selfharm dan dampaknya terhadap kehidupan. Kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran dan mengurangi angka percobaan bunuh diri yang terjadi pada remaja, khususnya Kota Surabaya,” terangnya.
Penyebab Selfharm dan Pertolongan Pertama
Narasumber Edukasi Selfharm Dwi Whisnu menjelaskan selfharm didefinisikan sebagai perilaku seseorang untuk melukai diri sendiri dengan berbagai cara, tanpa memandang ada atau tidaknya niat dan keinginan untuk mati.
“Ada beberapa penyebab yang membuat seseorang melakukan selfharm. Seperti sulit memahami atau mengekspresikan emosi, belum bisa melupakan trauma, dan sulit mengatasi tekanan psikologis dengan cara yang sehat,” jelasnya
Dia juga membagikan beberapa tips pertolongan pertama kepada remaja yang berniat melakukan selfharm. Di antaranya yaitu saat keinginan menyakiti diri sendiri muncul, maka segera mencari perilaku pengganti atau aktivitas positif, untuk mengalihkan perhatian dari keinginan melakukan selfharm.
“Jika kita menyaksikan orang terdekat cenderung melakukan selfharm yang mengarah pada percobaan bunuh diri, maka kita yang merupakan bagian dari support system (sistem pendukung) harus mampu mencegah dan memberikan dukungan yang tepat,” paparnya.
“Seperti mengidentifikasi bagian tubuh yang cidera. Memberi pertolongan pertama dengan menghentikan pendarahan atau menjauhkan yang bersangkutan dari benda tajam yang digunakan untuk melukai diri sendiri. Serta menghubungi atau membawanya ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat,” imbuhnya. (*)
Penulis Dwi Whisnu. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.