PWMU.CO– Sukses dakwah bergantung kepada perencanaan. Hal itu disampaikan Muhamad Su’ud dalam Pelatihan Mubalighat PD Nasyistul Aisyiyah di Pondok Pesantren At Taqwa Kranji, Paciran, Jumat (17/12/2021).
Sekretaris Majelis Tabligh PDM Lamongan ini mengatakan, aktivis dakwah harus menguasai medan, memahami situasi dan objek dakwah kalau ingin sukses dakwah.
Supaya target dakwah terpenuhi, sambung dia, maka perencanaan menjadi kunci utama. ”Tidak asal jalan. Ada keteraturan dalam perencanaan, sebagaimana semangat dalam surat Shaf ayat 4: Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalanNya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan bangunan yang tersusun kokoh,” kata Su’ud yang juga Kepala SMKM 6 Modo.
Dia menambahkan, pengelolaan dalam organisasi modern, dalam berdakwah membutuhkan lima tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, refleksi dan rencana tindak lanjut.
”Inilah yang dinamakan merumuskan peta dakwah. Dalam tahap perencanaan sangat menentukan karena banyak hal yang mesti disiapkan di antaranya merumuskan tujuan dakwah, menetapkan target, menentukan sasaran atau objek dakwah, siapa saja yang terlibat dan membuat skenario langkah-langkah yang akan diambil. Sarana dan prasarana pendukung juga tidak boleh diabaikan,” ujarnya.
Selanjutnya dia mengatakan, pada tahap pelaksanaan, pelaku dakwah memperhatikan mad’u (audiens) terhadap budaya dan kearifan lokal. Termasuk mengenal dan mengakrabi tokoh-tokoh lokal setempat.
”Biasanya di proses ini akan berbeda dengan idealisme, dibutuhkan kebijaksanaan dan kedewasaan dalam bertindak,” jelas Su’ud.
Pada akhir sesi materi, Su’ud menugaskan setiap peserta menyampaikan proyek dakwah sebagai tindak lanjut materi Penyusunan Peta Dakwah.
Ada peserta yang rencana merintis majelis taklim, ada yang berniat memberikan bimbingan mengaji al-Quran, ada juga yang merekrut remaja putri untuk diajak terlibat di Nasyiah.
Sebelumnya Su’ud menyebarkan angket isian melalui google form tentang tantangan dan peluang dakwah aktivis Nasyiah sekaligus menggagas proyek dakwah yang akan dilakukan pasca mengikuti pelatihan muballighat ini.
Su’ud berpesan agar pelaku dakwah tidak mudah putus asa dan selalu sabar dalam menghadapi setiap tantangan. ”Pemimpin harus bisa mengelola jiwanya agar senantiasa enerjik dalam berdakwah,” tandasnya. (*)
Penulis Hilman Sueb Editor Sugeng Purwanto