PWMU.CO – Jarum jam tepat menunjukan pukul 13.00. Sesuai dengan agenda, seharusnya Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah (PR PM) Sugihan, Solokuro, Lamongan memulai kegiatan Up Grading Kepemimpinan. Namun, hingga waktu yang ditentukan baru segelintir jajaran pimpinan dan anggota Pemuda Muhammadiyah setempat yang hadir di lokasi acara.
Panitia bagian presensi dan konsumsi pun sudah bersiap menyambut kedatangan peserta. Demikian pula dengan pemateri dari Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PW PM) Jawa Timur juga telah hadir lebih awal dari waktu yang ditentukan.
(Baca: Saat Pemuda Muhammadiyah dan GP Ansor Kota Santri Duduk Bersama Bicarakan Masalah Bangsa)
Meski demikian, kondisi tersebut tidak membuat panik pimpinan dan panitia. Sebab, mereka tahu persis alasan apa yang menjadi penyebab para peserta datang terlambat. Sebaliknya, perasaan gelisah justru tersirat di wajah M Syaikhul Islam MHI, Bendahara PWPM Jatim yang didapuk sebagai narasumber.
”Mereka Insya Allah datang, meski terlambat,” Nur Fuad, salah satu inisiator kegiatan tersebut mencoba menenangkan.
Syaikhul yang mendengarkan penjelasan tersebut hanya bisa manggut-manggut dan mencoba menerka apa gerangan yang menjadi penyebab keterlambatan dimulainya acara tersebut. ”Jam segini para peserta masih sibuk mencari pakan hewan ternaknya di hutan,” jelas Fuad sambil terkekeh, Jumat (30/12).
(Baca juga: Ketua Pemuda Muhammadiyah Jadi Komandan Upacara Sumpah Pemuda di Pemkab Gresik)
Ternyata benar, saat jam dinding menunjukkan pukul 14.30, peserta pun berangsur-angsur datang. Hingga tak lama kemudian sejumlah 40 peserta memadati ruang pertemuan di MTs Muhammadiyah Sugihan tersebut. Selanjutnya, acara pembukaan pun dimulai tepat pukul 15.00.
PRPM Sugihan yang baru sebulan lalu mengaadakan Musyawarah Ranting (Musyran) memberikan amanat kepada Abdul Azis sebagai ketua. Sebelum kepengerusan saat ini, PRPM Sugihan mengalami kevakuman aktivitas organisasi. ”Alhamdulillah. Akhirnya terlaksana Musyran dan dilanjutkan dengan Up Grading hari ini. Setelah 9 tahun vakum. Semoga ini awal yang baik,” urai Abdul Azis dalam sambutannya.
Sebagai ketua baru, Azis sangat senang lantaran PRPM Sugihan disambangi oleh PWPM Jatim untuk memberikan materi sekaligus motivasi kepada pimpinan dan anggota. Ia juga berharap agar kevakuman yang cukup lama ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi semua kader. ”Semoga kondisi tersebut tidak pernah terulang lagi,” ujarnya.
(Baca ini juga: Jelang 84 Tahun, Pemuda Muhammadiyah Harus Konsisten Berdakwah)
Sementara Syaikhul dalam pemaparannya menegaskan, pentingnya membangun soliditas, loyalitas, sinergi, dan kolaborasi dalam memajukan organisasi. ”Saat ini organisasi Pemuda Muhammadiyah telah menjadi rising star pergerakan kepemudaan, dan PRPM Sugihan menjadi bagian penting dalam gerakan dakwah Pemuda Muhammadiyah,” ujarnya menyemangati peserta.
Menurut pria yang juga wakil kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, kegiatan ini adalah momentum kebangkitan dari gerakan Pemuda Muhammadiyah Sugihan. Maka dari itu, momentum ini harus dijaga dan dijadikan spirit seluruh kader untuk dapat memberikan kontribusi positif dan maksimal bagi umat dan bangsa.
(Baca juga: Inilah Lirik Mars KOKAM yang Dilaunching dalam Tanwir I Pemuda Muhammadiyah)
Desa Sugihan, lanjut Syaikhul merupakan salah satu desa di Kecamatan Solokuro dengan jumlah warga Persyarikatan kurang lebih 30 persen, dan telah memiliki sejumlah amal usaha. Di antaranya MIM, MTsM, mushalla dan lapangan pengeringan padi.
Di samping itu juga ada “SPBU” mini dan jasa transfer uang yang melayani TKI di luar negeri yang mengirimkan uang ke keluarga yang ditinggalkan di desa setempat, serta tanah di Sugihan juga terbilang sangat subur yang sangat cocok dimanfaatkan untuk bertani dan berkebun.
”Dengan segalah potensi yang ada, sudah seharusnya PR PM Sugihan bisa berkontribusi maksimal dalam membesarkan dakwah Muhammadiyah. Kerenanya, penting untuk terus dijaga adalah semangat dan militansi kader,” pesannya. (aan)