Kecerdasan Warga Negara Dikupas Tuntas di Seminar Ini

Kecerdasan warga negara
Penyampaian paper oleh peserta UMSurabaya.

PWMU.CO– Kecerdasan warga negara dikupas tuntas dalam seminar online FKIP Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta (UAD), Rabu (22/12/2021).

Seminar Nasional Kewarganegaraan #3 dan Call for Papers diikuti beberapa perguruan tinggi termasuk dosen dan mahasiswa Fakultas Hukum UMSurabaya, yaitu Anang Dony Irawan dan Meiliana Nurcahyani.

Kaprodi PPKn FKIP Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Dikdik Baehaqi Arif menjelaskan, seminar nasional kewarganegaraan #3 dan Call for paper2 ini mengambil tema Pengembangan Kecerdasan Kewargaan (Civic Intelligent Quotient) untuk Membentuk Keadaban Publik: Kajian Multiperspektif.

”Salah satu simpul terlemah dari proses pendidikan dan pembangunan selama ini adalah kecerdasan warga negara. Karena itu tidak heran banyak warga negara yang memiliki kecerdasan secara personal, tetapi gagal mewujudkannya menjadi kecerdasan dalam wilayah publik,” katanya.

Menurut Dikdik, warga hanyut pada arus keburukan ketika terjun pada dunia publik. Inilah yang disebut krisis kedirian publik sebagai cermin kelelahan dunia pendidikan dan pembudayaan dalam mengembangkan kecerdasan kewargaan.

Keikutsertaannya di seminar ini, Anang Dony Irawan, dosen UM Surabaya mengatakan, kampusnya mengirim dua  makalah dalam kegiatan Call for Papers.

Makalah dari dosen dan mahasiswa FH UMSurabaya yang mengikuti acara itu disampaikan secara daring dan bergantian.

”Makalah itu berjudul Pengembangan Civic Intelligence Sejak Dini di Sekolah Dasar Melalui Pembelajaran Kewarganegaraan yang Nyata dan Etika Bermedia Sosial sebagai Bentuk Pengembangan Kecerdasan Kewargaan untuk Membentuk Keadaban Publik,” tambah Anang Dony Irawan.

Mahasiswa UMSurabaya Meiliana Nurcahyani menambahkan, Call for Paper diikuti oleh 68 peserta yang berasal dari beberapa perguruan tinggi se Indonesia.

”Peserta call for paper dibagi ke dalam 4 room, yaitu room utama, room 1, room 2, dan room 3. Dimana masing-masing room sekitar 18 peserta,” kata Meiliana.

Materi yang disampaikan oleh para peserta berbagai perspektif tentang kewarganegaraan. Peserta juga dari kalangan instansi pemerintah. Misalnya dari Balitbangkumham Kementerian Hukum dan HAM. (*)

Penulis Anang Dony Irawan  Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version