Perkembangan Pendidikan Pariwisata dan Hospitality
Salah satu perguruan tinggi Muhammadiyah yang telah merintis pendidikan pariwisata dan hospitality adalahUniversitas Muhammadiyah Malang (UMM). UMM telah cukup lama mendirikan hotel di mana wisatawan umum dapat menyewa.
Perkenalan saya dengan dunia pendidikan perhotelan dan hospitality bermula pada tahun 1994. Saat itu, saya bersama Mahyudin Al Mudra—pendiri Balai Melayu Yogya yang menyediakan fasilitas penginapan bintang 4—mengunjungi Community College jurusan Hotel Management dan Food and Baverage di New York dan Baltimore.
Saya pernah diundang menjadi salah satu pembahas dalam Round table on Halal Tourism and Hospitality di Universiti Sains Malaysia (USM), Penang. Di sana, hadir juga para pakar seperti Prof Dr Shaya’a Othman, Prof Noraini Othman, Prof Dr Rahmah Abdurrahman, Prof Dato Wira, dan Dr Jamil Osman.
Dalam kesempatan itu juga, saya berkunjung ke Faculty of Halal Tourism and Hospitality di Insaniah University College di Kedah. Fakultas itu berkembang sejak Prof Dato Wira Dr Jamil Osman menjadi rektornya.
Hasilnya, perlu tindak lanjut bersama dalam mengembangkan kajian dan pendidikan wisata halal. Misalnya dalam pengembangan kurikulum, penulisan buku-buku, penelitian bersama, dan diversifikasi produk halal. Begitupula di Indonesia. Kajian wisata halal dan hospitality ini mesti terus dikembangkan lebih lanjut.
Editor Mohammad Nurfatoni