PWMU.CO – Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan Organisasi Pengelasan Se-Asia dalam Asian Welding Federation 35th Governing Council Meeting and Comittee Meeting yang diselenggarakan selama dua hari, di Surabaya Sabtu-Ahad (18-19/12/21).
Sebagai tuan rumah penyelenggara adalah Kampuh Welding Indonesia yang ditunjuk oleh panitia Indonesia untuk melaksanakan pertemuan organisasi tersebut.
Comittee Meeting Asian Welding Federation (AWF) dengan Asosiasi Pengelasan Indonesia (API) rutin dilakukan setiap tahun dan dilaksanakan bergantian oleh anggotanya dari negara-negara di Asia dalam rangka medorasi dan meningkatkan kerjasama antar anggota.
Pertukaran Informasi
Direktur Kampuh Welding Indonesia Moh Moenir mengatakan AWF adalah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk peningkatan dan promosi teknologi pengelasan melalui pertukaran informasi dan pengetahuan ilmiah untuk kemajuan komunitas pengelasan di Asia dalam hal ekonomi dan kemajuan dan pertumbuhan teknologi.
“Anggota AWF itu sendiri terdiri dari negara negara di Asia kurang lebih 13 negara, salah satunya Indonesia juga menjadi bagian dari Organisasi ini,” ujarnya.
Dalam sambutannya, dia menyampaikan rasa terima kasih kepada API yang menunjuk Kampuh Welding Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan AWF ini.
“Kampuh Welding Indonesia mengucapkan terima kasih kepada AWF dan API yang telah menunjuk kami sebagai penyelenggara pertemuan rutin anggota AWF Se-Asia dalam rangka mengkaji perkembangan ilmu pengetahuan utamanya pada ilmu pengelasan yang berkembang pesat pada masa sekarang ini.”
Tuntutan Adaptasi
Moh Moenir menjelaskan kondisi Covid-19 yqng saat ini melanda dunia dan masih terus berlangsung sampai hari dengan berbagai variannya sehingga hal itu merubah semua hal termasuk masalah yang berhubungan dengan SDM bidang pengelasan.
“Di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, semua dituntut untuk dapat beradaptasi dengan kondisi yang dinamis, serta cermat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi,” tuturnya.
Selain itu, lanjutnya, pandemi Covid-19 ini juga menuntut adanya kebiasaan baru, mengubah banyak hal, membatasi ruang gerak, namun di saat yang sama pandemi ini juga harus dijadikan momentum memanfaatkan inovasi dan memaksimalkan peran media komunikasi dalam melakukan penyebaran informasi dan internalisasi program-program pengelasan
Dilaksanakan Daring
Moh Moenir mengungkapkan pada masa pendwmi covid19 dengan segala macam aturan pembatasan dan karantina yang dilakukan oleh banyak negara, akhirnya kegiatan pertemuan tahunan AWF ini dilaksanakan secara daring.
“Seluruh peserta anggota AWF bisa mengikuti kegiatan ini dengan lancar di negara masing-masing,” katanya.
Kegiatan pertemuan di masa pendemi covid19 ini tetap dilakukan secara daring adalah dalam rangka mendukung para anggota AWF untuk terus berkiprah sekaligus membuka wawasan serta pembekalan kepada Agen Perubahan di masa lendemi Covid19.
Dilaksanakan kegiatan ini, sambunya, untuk menjaga profesionalitas, mempererat engangement, menjalin komunikasi yg efektif bagi seluruh anggita AWF agar terus memberikan dukungan terbaik pada kualitas produk-produk pengelasan.
Transformasi dan Perubahan
Moh Moenir mengatakan menyikapi situasi ini harus ada upaya mengikuti perkembangan dan perubahan. Perubahan ini tentunya ada di beberapa level, di pucuk Pimpinan dilakukan perubahan yang sifatnya korporasi. Mulai bertransformasi ke arah perubahan melalui proses pendidikan pelatihan agar memunculkan agen perubahan.
“Sekarang eranya berubah sangat cepat dan bagaimana caranya menangani perubahan ini dan budaya ini sekarang menjadi suatu hal yang penting. Misalnya sekarang ini bagaimana cara mengontrol produk para welder agar tetap high performance culture.”
Diharapkan semua negara anggota AWF bisa teus menjalin kerjasama yang baik dan bisa saling support untuk kemajuan dan perkembangan di dunia industri khususnya welding.
“Kegiatan Sharing Knowledge ini diharapkan dapat memberikan pemahaman terkait Manajemen Perubahan sekaligus mempercepat pelaksanaan perubahan di negara anggota AWF dengan tingkat keberhasilan yang dapat diukur dengan jelas dalam mendukung berbagai industri logam dan metal yang berhubungan dengan pengelasan,” tandasnya. (*)
Penulis Syaifulloh. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.