Para Buzzer Mestinya ke Korea Utara oleh M Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Kebangsaan.
PWMU.CO– Kim Jong Un, pemimpin Korea Utara, melarang perayaan Natal. Bahkan mengancam menghukum mati bagi warga yang melakukan perayaan Natal.
Rupanya Kim ingin membuktikan sebagai pemimpin negara komunis yang memang anti agama. Kebijakan radikal dan intoleran seperti ini telah memancing komentar netizen.
Di antara komentarnya adalah meminta agar Abu Janda, Denny Siregar, Giring, dan gank ”pemberani”-nya untuk segera menanggapi kebijakan Kim. Ada pekerjaan bagus untuk para buzzer. Silakan habisi tuh kadrun radikal dan intoleran Kim Jong Un. Korea Utara telah membuka lapangan kerja bagi mereka.
Sebelumnya Kim Jong Un juga membuat kebijakan yang radikal dan intoleran lainnya dengan melarang warganya untuk tertawa selama 11 hari sebagai bukti khidmat mengenang 10 tahun kematian ayahnya Kim Jong Il.
Nah, ini pun boleh juga jadi santapan tokoh buzzeRp yang menagku moderat dan toleran penjaga NKRI seperti Bung Abu, Mas Denny, dan Bang Armando lewat siaran TV Cucok Rowo-nya.
Ada lagi berita baru dari Madura. Pak Mahfud MD menyampaikan pernyataan di depan para ulama dan habaib agar tidak melarang orang ke gereja. Aneh, mana ada ulama yang melarang, sih.
Kata bapak Mahfud kalau ada yang melarang maka laporkan ke polisi bila tak ditanggapi ”laporkan ke saya.” Nah, ada tuh Pak yang melarang namanya Kim Jong Un. He he he …
Hayo para pemberani cuap-cuap spesialis radikal dan intoleran berangkatlah ke Korea Utara untuk membantu kaum tertindas di sana. Jika Abu Janda membuat sayembara 50 juta untuk larangan ucapan selamat Natal, yakin akan ada yang siap bayar 500 juta apabila Abu Janda berani ucapkan selamat Natal langsung di depan Kim Jong Un. Lumayan, tuh buat biaya Abu Janda ke Bali lagi ikut upacara Melukat bermandi membersihkan diri.
Daripada terus memojokkan umat Islam dan seolah menjadi pembela minoritas di sini baiknya berangkatlah Abu Janda Cs ke Pyongyang. Bantu 400 ribu umat Kristiani yang teraniaya, 50-70 ribu di antaranya berada di kamp-kamp penjara. Moga anda-anda selamat tidak seperti warga yang dihukum tembak mati karena ketahuan nonton video musik K-Pop.
Masyarakat Indonesia akan bangga melihat perjuangan gigih Abu Janda, Denny Siregar, atau Ade Armando melawan kaum radikal dan intoleran pimpinan Kim Jong Un. Selamat berjuang, moga kalian tidak dihukum mati. (*)
Bandung, 28 Desember 2021
Editor Sugeng Purwanto