PWMU.CO– Workshop budaya kerja diadakan SMK Muhammadiyah 2 Taman (SMKM Duta) Sidoarjo bersama Astra Daihatsu Motor di sekolah, Sabtu-Ahad (25-26/12/2021).
Program Pintar bersama Daihatsu ini digagas awal tahun 2021. Kurikulumnya sudah menggunakan gabungan kurikulum nasional dengan dunia usaha dan dunia industri (Dudi). Khusus untuk program jurusan otomotif.
Workshop budaya kerja dibuka oleh Wakasek Kurikulum, M Rokim SPdI MPdI. Peserta terdiri siswa dan guru Jurusan Otomotif, Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Teknik Pemesinan, Teknik Kendaraan Ringan, Multi Media dan yang terbaru di tahun ini Desain Komunikasi Visual (DKV).
Ida Fitriyah SAg MPd, Humas SMK Muhammadiyah 2 Taman dan pembawa acara menjelaskan, budaya kerja di dunia usaha dan dunia industri harus tersampaikan kepada murid agar saat lulus sekolah sudah siap bekerja.
”Diawali dengan magang kerja Juni lalu, sekarang mengundang Daihatsu untuk mengisi materi dan menyampaikannya kepada peserta,” katanya.
Budaya kerja ini, sambung Ida, bisa dilaksanakan oleh siswa saat magang selama 6 bulan di perusahaan yang sudah direncanakan.
Kamsuri, pembicara dari Daihatsu, menjelaskan, budaya kerja meliputi pengolahan soft skills, 5S serta hard skilsl yang merupakan budaya kerja masyarakat Jepang yang sudah diadaptasi perusahaan Jepang di Indonesia.
Lima S adalah 1. Seiri (Ringkas). Meringkas pekerjaan. Cobalah untuk memilih dan memisahkan data-data pekerjaan selama beberapa tahun terakhir. Data-data yang sudah dikomputerisasi tak perlu disimpan dalam bentuk hardcopy. Sehingga ruang kerja tak dipenuhi dokumen-dokumen tak terpakai.
2. Seiton (Rapi). Lingkungan kerja yang rapi membuat lebih bersemangat saat beraktivitas.
”Selalu mencantumkan keterangan pada setiap dokumen pekerjaan yang disimpan. Juga folder-folder pekerjaan yang disimpan di komputer maupun flashdisk. Supaya tak kesulitan mencari secara cepat ketika menggunakannya,” katanya.
3. Seiso (Resik). Kebersihan di tempat kerja memengaruhi produktivitas. Lingkungan kerja yang kotor dan kurang nyaman mengganggu kesehatan. Pastikan tidak ada debu dan kotoran yang menumpuk di ruang kerja.
4. Seiketsu (Rawat). Maintenance penting untuk memastikan seluruh komponen kerja berfungsi secara maksimal, terutama bila baru saja memiliki perangkat kerja baru atau penyusunan dokumen yang sistematis.
5. Shitsuke (Rajin). Produktivitas kerja akan meningkat kalau kita rajin melakukan perbaikan (continous improvement).
”Membiasakan diri tidak menunda pekerjaan dan membuat rencana kerja secara detail. Dengan demikian, lebih mudah evaluasi diri setelah menyelesaikan pekerjaan,” ujarnya.
”Jika kemampuan terus berkembang dan diasah, kesempatan meraih jabatan yang lebih tinggi pun akan terbuka lebar,” katanya.
Hari kedua workshop, peserta diajak mempraktikkan 5S di kelas maupun di bengkel. ruang kerja guru serta perpustakaan tempat bereksplorasi. (*)
Penulis Dian Rahayu Agustina Editor Sugeng Purwanto