Sedekah Jempol Warnai Workshop Jurnalistik SD Musix, oleh Sri Agustina dan Handa Sonia Priyanka. Merupakan naskah berita terbaik praktik menulis Workshop Jurnalistik SD Musix.
PWMU.CO – SD Muhammadiyah 6 Surabaya (SD Musix) mengadakan Workshop Jurnalistik di ruang Aquarium Quranic, Selasa (28/12/2021). Kegiatan yang diikuti oleh 33 peserta ini menghadirkan Pemimpin Redaksi PWMU.CO Mohammad Nurfatoni.
Mengawali materinya, Fatoni—sapaan akrabnya—mengajak peserta untuk ‘bersedekah’ jempol. Peserta diminta membuka laman PWMU.CO lalu mengeklik berita yang berjudul: Siswa SD Musix Bisa Bikin Hand Saintizer Sendiri.
Berita yang ditulis oleh Kepala SD Musix, Munahar MPd, pada tanggal 11 Desember 2021 itu oleh Fatoni akan dijadikan ‘kelinci percobaan’ untuk membuktikan kekuatan jempol dalam memviralkan berita.
“Saat ini veiw berita ini baru 270,” ujarnya. Dia lalu memberikan petunjuk teknis bagaimana cara memviralkannya.
“Kalau di PWMU.CO kita punya istilah KBB. Yakni, klik, baca, dan bagikan,” ujarnya. “Jangan share, kalau belum baca. Dan kalau beritanya jelek, apalagi hoax, jangan dibagikan. Tapi saya tahu berita-berita SD Musix pasti menginspirasi.”
Lalu satu per satu peserta dia hampiri. “Klik logo WhatsApp di berita tersebut. Lalu bagikan ke salah satu grup atau japri. Jangan dienter kalau belum keluar foto. Kurang menarik kalau nggak muncul fotonya,” dia memberi rambu-rambu pada peserta, termasuk M. Nurun Naharo, guru SD Musix, yang juga dia datangi.
Setelah itu, lanjutnya, forward link tersebut ke berbagai WhatsApp group (GWA) atau jaringan pribadi (japri). “Semakin banyak, semakin baik,” ujarnya. Peserta pun antusias melakukan langkah-langkah tersebut.
Sebagai apresiasi pada peserta yang telah membagikan ke lebih dari 10 GWA, Fatoni yang Direktur Kanzun Book itu memberi hadiah bukunya Tuhan yang Terpenjara. Di antara peserta yang dia beri apresiasi adalah Anisa Herwati SPdI, guru SD Musix dan Sri Agustina dari TK Aisyiyah 9 Surabaya, dan
Setelah berhasil mengajari cara KBB berita di WA, Fatoni juga mengajari membagikannya di platform media sosial lain. Yaitu Facebook. Sayangnya banyak peserta yang sudah tak lagi aktif main FB. Seperti diakui Anisa Herwati atau yang populer disapa Ustdzah Nisa. Kini dia aktif di Instagram. Fatoni lalu mengingatkan, untuk kepentingan sedekah jempol ini semua medsos harus diaktifkan.
Baca semabungan di halaman 2: Mengapa Sedekah Jempol