PWMU.CO – Usai Baitul Arqam, para peserta menjalani delapam komitmen bermuhammadiyah sebagai bagian dari rencana tindak lanjut (RTL) kegiatan.
Baitul Arqam diselenggarakan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Lamongan di Hotel Tretes, Senin-Selasa (20-21/12/21). Ketua Majelis Pendidikan Kader(MPK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan Fathurrahim Syuhadi mengatakan, menjadi kewajiban peserta Baitul Arqam untuk melaksanakan RTL. “Sebagai tolok ukur kelanjutan selama mengikuti pelatihan, juga para eks trainer masih dalam pemantauan para instruktur,” ujarnya.
Fathurrahim Syuhadi juga menambahkan, sebagai RTL pasca mengikuti Pelatihan Baitul Arqam, ada tugas secara individu dan kelompok. “RTL bisa dilaksanakan di ranting atau cabang Muhammadiyah, Aisyiyah, atau Ortom di tempat tinggalnya,” paparnya.
8 Komitmen Bermuhammadiyah
Instruktur, lanjutnya, telah membekali para peserta diklat yang menjalani RTL dengan lembaran dan format yang harus diisi. Dalam menjalankan RTL, mereka diminta agar bisa kooperatif dengan pimpinan ranting atau cabang setempat.
“Alumnus peserta pelatihan Baitul Arqam harus melaksanakan RTL sampai kurun waktu yang ditentukan. Di samping itu, juga harus berkominten untuk bermuhammadiyah dengan sebenarnya,” ungkap alumnus Darul Arqam Pimpinan Nasional (Dapinas) tersebut.
Delapan Komitmen Bermuhammadiyah, bagi peserta Baitul Arqam yang diselenggarakan PCM Lamongan yaitu, pertama, akan beribadah sesuai dengan pedoman Himpunan Putusan Tarjih (HPT) dan Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM).
Kedua, melaksanakan shalat berjamaah di masjid atau mushalla yang dikelola oleh Persyarikatan Muhammadiyah setempat. Ketiga, aktif mengikuti kegiatan yang diselenggarakan Pimpinan Ranting atau Pimpinan Cabang Muhammadiyah-Aisyiyah setempat.
Keempat, bersedia terlibat atau menjadi panitia dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan PRM atau PCM setempat. Kelima, bersedia menjadi Pimpinan Ranting Muhammadiyah/Aisyiyah/Organisasi Otonom Muhammadiyah (Ortom) setempat bila dibutuhkan.
Keenam, siap membantu pengembangan Amal Usaha Muhammadiyah – Aisyiyah, seperti memasukkan anaknya belajar di lembaga yang dikelola oleh Muhammadiyah – Aisyiyah setempat, atau menjadi donator untuk kepentingan dakwah Persyarikatan.
Ketujuh, bekerja di Amal Usaha Muhammadiyah dengan penuh keikhlasan dengan harapan mendapat ridlo Allah SWT. Kedelapan, sanggup melaksanakan RTL (Rencana Tindak Lanjut) sebagaimana mestinya. (*)
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan. Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.