SD Mudabo Tebar Virus Semangat di MIM 12 Sumuragung, oleh Cebeng Alhudayatul Ustadza, Kepala SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro.
PWMU.CO – SD Mudabo Tebar Virus Semangat di MIM 12 Sumuragung, Sumberrejo, Bojonegoro, Selasa (28/12/2021).
Liburan semester yang dinikmati siswa pekan ini tidak berlaku bagi para pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di lembaga-lembaga Muhammadiyah, termasuk tim SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro (SD Mudabo). Mereka harus menyiapkan pertemuan tatap muka terbatas semester II pekan depan.
Menghadiri permohonan motivasi dan berbagi inspirasi dari MI Muhammadiyah 12 Sumuragung adalah salah satu agenda kegiatan kepala sekolah bersama tim. Yaitu Waka Kurikulum Anggita Maya; Waka Al Islam-kesiswaan M. Abdul Rokhim; Waka Humas Sriyanti, dan Bendahara Annisa.
Setelah melewati kemacetan beberapa kilometer akibat pengaspalan jalan Bojonegoro-Surabaya, sekitar satu setengah jam perjalanan, baru tibalah kami di lokasi. Padahal bisanya hanya butuh waktu 30 menit.
Ada 17 guru dan pegawai MIM Dubes, sebutan MI Muhammadiyah 12, tampak siap menerima kami. Kegiatan dibuka oleh Kepala MIM Dubes Umi Wahyu SPdI. Dia berharap bisa meng-upgrade sumber daya insani di madrasahnya melalui SD.
“Rasa ikhlas berjuangnya juga semakin melekat di hati, karena kami semua di MIM 12 awalnya juga niat berjuang terutama menjadikan MIM 12 lebih baik dari tahun-tahun yang lalu,” ujar Umi Wahyu.
Kami berharap, ujarnya, kegiatan ini bisa menjalin persaudaraan dan komunikasi antarlembaga yang peduli dengan mutu pendidikan. “Sekolah kami juga butuh motivasi, inovasi, dan inspirasi agar semakin maju dan berprestasi,” tambahnya.
Hymne MIM 12ku
Sebelum kami memasuki ruangan pertemuan yang terletak di lantai dua, sayup-sayup terdengar beberapa orang melantunkan sebuah lagu, untuk mengisi waktu menunggu kedatangan kami yang terlambat karena macet tadi.
Lagu itu adalah hymne “MIM 12ku” karya A. Yulisti Hardjo, Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Desa Sumuragung sekaligus pengurus MIM 12, menciptakan lagu itu untuk memberikan semangat para para pendidik dan siswa MIM 12 Sumuragung. Dia menyarankan agar kepala madrasah menginstruksikan agar semua PTK menghafal hymne tersebut.
Maka sebelum saya—sebagai Kepala SD Mudabo—memulai memberi materi motivasi, para peserta menyanyikan hymne tersebut dengan penuh semangat.
Kegiatan saya awali dengan menyulut semangat para peserta untuk berfokus dengan yel-yel semangat yang biasa dipakai di madrasah.
“Siapa kita?
MIM 12 Sumuragung!
Satu langkah!
Satu tujuan!
Semangat!”
Mereka tampak bersemangat meski ada beberapa yang kurang konsentrasi karena baru beberapa bulan di madrasah.
Acara dilanjutkan dengan menyebutkan visi madrasah yang wajib diketahui, dihafal, bahkan sudah mendarah daging pada setiap pendidik dan tenaga kependidikan sehingga menjadi core value (nilai utama) yang diterapkan dalam kegiatan sehari-hari. Kalimat visi dilafalakan bersama-sama, untuk menambah semangat pagi itu.
Saya memancing antusias peserta untuk menyampaikan ketidakpuasan ketercapaian di madrasah selama ini, yang tahun ini berusia 63 tahun dengan jumlah siswa 174 anak, terdiri dari 9 rombongan belajar (rombel). Ada 1 dan 2 rombel tiap levelnya.
Madrasah ini memberlakukan biaya pendidikan nol rupiah alias gratis dengan harapan masyarakat dapat mengamanahkan pendidikan putra-putrinya di madrasah ini.
“Berapa gaji tertinggi di sini?” tanya saya memancing emosi peserta untuk berbagi cerita. Pertanyaan ini menuai banyak komentar, peserta mulai bersuara.
Saya melanjutkan menggali pendapatan madrasah per tahun karena itu berdampak pada ghirah para pendidik dan tenaga kependidikannya untuk memajukan madrasah.
“Ustad Rokhim sudah berapa lama di madrasah ini?” tanya saya.
“Dua puluh empat tahun!’ jawabnaya tegas. Dia adalah salah satu pendidik yang mendapat amanah menjadi waka ßkesiswaan dan wali kelas enam tahun ini.
Sambil mengungkapkan besarnya bisyarah atau gaji yang diterima di luar sertifikasi, sambil tersenyum Rokhim mengatakan, “Kami ikhlas, Ustadzah!”
Baca sambungan di halaman 2: Bentuk Tim Solid