Langkah Pembuatan
Sebelum peserta praktik langsung, Fatma bersama Kiky mendemonstrasikan langkah pembuatannya. Pertama, gunting kain untuk merapikan sesuai kebutuhan.
Selanjutnya, campurkan air dengan lem. “Lalu kita aduk agar tercampur merata. Masukkan semen secukupnya sampai adonan agak mengental,” tutur Fatma.
Jika sudah, lanjutnya, masukkan kain ke dalam campuran air, semen, dan lem. “Pastikan semennya meresap di kain! Kemudian, kain diperas untuk mengurangi kadar airnya,” imbuhnya.
Fatma menjelaskan, kalau kainnya menyerap air seperti handuk, maka butuh lebih banyak lem. Sedangkan kain seperti jeans membutuhkan lem yang lebih sedikit.
Selain itu, kalau media tanamnya air, bagian bawah pot tidak perlu dilubangi. Tapi jika media tanamnya tanah, lubangi pot untuk sirkulasi air.
Kain yang sudah disemen itu pun ditutupkan ke tumpukan kaleng atau ‘cetakan lain sesuai keinginan. “Kreativitas dibutuhkan ketika kain masih dalam kondisi basah,” terangnya.
“Semoga hujannya datang setelah kering, sehingga ibu-bu bisa mengecatnya berkala setelah catnya kering,” harap Fatma.
Akhirnya, sebanyak 25 peserta dari Nasyiatul Aisyiyah (NA), Aisyiyah, dan IPM itu dibagi ke dalam tiga kelompok untuk praktik menyulap gombal menjadi pot bunga. Sayang, cuaca mendung tidak memungkinkan pot itu langsung kering.
Karena pengecatan belum bisa dilakukan sore itu, Fatma menyarankan mereka datang kembali esok untuk mengecek dan melanjutkan proses menghias. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni