PWMU.CO – Kualitas PAUD ditentukan kualitas layanannya, bukan ditentukan oleh kondisi sarana prasarana dan kelengkapan fasilitasnya.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Guru Bustanul Athfal (IGABA) Jawa Timur Dra Aya Sophia saat menjadi pemateri pada Webinar Peneguhan Ideologi Amal Usaha Aisyiyah Kabupaten Gresik.
Aya Sophia mengangkat tema Tantangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Era New Normal. Kegiatan ini digelar oleh Majelis Pembinaan Kader (MPK) Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Gresik, Sabtu (25/12/2021).
Pemaksaan Konten Akademik
Menurut Aya Shopia problematika PAUD di lapangan, masih ditemukan proses pembelajaran yang kurang memperhatikan usia dan tingkat perkembangan anak serta tidak berpusat pada anak. Fakta-fakta di lapangan ditemukan pemaksaan pada konten akademik pada aspek-aspek tertentu, yang merupakan tuntutan sekolah dasar.
“Maraknya proses pembelajaran yang berorientasi pada kemampuan akademis membuat anak usia dini terpengaruh tingkat kesejahteraan hidupnya,” ujarnya.
Dia memaparkan problematika dalam pengelolaan PAUD di Indonesia disebabkan oleh enam hal. Pertama perekonomian yang lemah. Kedua kualitas pengasuhan yang masih rendah.
“Ketiga program intervensi orangtua yang rendah. Keempat kualitas PAUD yang rendah. Kelima kuantitas PAUD yang kurang memadai. Dan keemam kualitas pendidik PAUD yang tingkat kompetensinya masih rendah,” ungkapnya.
Semua problematika itu, lanjutnya, adalah tantangan yang berat bagi kita semua. Tetapi itulah kehidupan, semua ada ujiannya. Dalam al-Quran Surat Al-Ankabut ayat 2-3 Allah swt berfirman:
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan kami telah beriman sedang mereka tidak diuji lagi.
وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ
”Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta,” sitirnya.
Dia mengajak semua guru dan karyawan untuk ikut berupaya mewujudkan PAUD yang berkualitas. PAUD yang memiliki lingkungan belajar yang aman, nyaman dan mampu memfasilitasi anak agar berkembang dengan utuh.
“Secara garis besar, layanannya dapat dibagi menjadi kualitas proses pembelajaran dan kualitas pengelolaan satuan sesuai PP SNP No 57 Tahun 2021,” ungkapnya.
Elemen PAUD Berkualitas
Dia menerangkan PAUD berkualitas ditentukan dari kualitas layanannya. Bukan dari kondisi sarana prasarana dan kelengkapan fasilitasnya. “Sarana prasarana adalah pendukung dalam memastikan lingkungan belajar di satuan PAUD aman dan nyaman bagi anak peserta didik,” jelasnya
Ada empat elemen PAUD berkualitas. Pertama masuk dalam kualitas layanan yaitu Kualitas Proses Pembelajaran. Berikutnya yang masuk dalam Kualitas Layanan Pengelolahan Satuan.
“Diantaranya kemitraan dengan orang tua (untuk kesinambungan stimulasi di rumah), memantau pemenuhan layanan esensial AUD (tentang kesehatan gizi, perlindungan, pengasuhan dan kesejahteraan), kepemimpinan dan pengelolahan sumber daya (untuk perbaikan pembelajaran, keamanan, keselamatan dan inklusivitas),” paparnya.
Dengan proses pembelajaran yang baik, kompetensi yang meliputi aspek spiritual (nilai-niai agama dan budi pekerti), sosial (sosio emosional), pengetahuan (kognitif) dan ketrampilan Motorik kasar/halus, perilaku hidup bersih dan sehar) bisa dicapai dengan baik.
“Dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan Anak Usia Dini seperti bermain, interaksi positif, kontekstual dan bermakna harus beragam dan penuh inovasi,” pesannya.
Penulis Lilik Isnawati. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.