PWMU.CO – Di balik kesuksesan setiap acara tentu ada perencanaan atau proposal yang dibuat. Mengapa? Agar kemungkinan tercapai keberhasilannya cukup tinggi. Sebab, perencanaan adalah separuh dari keberhasilan.
Jika untuk acara yang hanya berlangsung beberapa jam atau hari saja, harus disiapkan proposal, bagaimana dengan kehidupan sepanjang hayat atau bahkan kehidupan setelah dunia? Sudahkah kita membuat proposal untuk perencanaannya? Ya, proposal iman!
(Berita terkait: Remaja-Remaja yang Aneh dan Langka di Malam Tahun Baru dan Tahun Baru Hijriyah, 15 Ribu Kader Aisyiyah Banjiri Al-Akbar)
Pernyataan menarik itu disampaikan Ustadz Farouk Amsyari, seorang motivator dan pakar mindset dalam Kajian Refleksi Akhir Tahun bertema “Proposal Iman” di Masjid At-Taqwa, Pogot, Surabaya, Sabtu (31/12)16) pukul 15.30-17.00. Selain diikuti Komunitas Dai Berkemajuan yang menjadi penyelenggara, acara tersebut juga diikuti Gerakan Pelajar Tanpa Pacaran, Pimpinan Ranting IPM se-Kenjeran, dan masyarakat umum, sekitar Kenjeran.
(Baca juga: Agar Masjid Tak Kalah Menarik dari Warkop bagi Generasi Muda)
Farouk mengatakan, 7 milyar manusia yang hidup di bumi ini tak semuanya menuliskan apa impian di dunia yang hendak diraih. Lebih-lebih menulis tujuan akhirat. “Agar hidup lebih berarti, sudahkah Anda membuat proposal iman?” tanyanya pada hadirin. Farouk kemudian meminta 85 peserta untuk praktik proposal iman dengan menuliskan rencana atau target untuk tahun 2017 di kertas kosong.
Ketua Panitia Rafi Syamsir menjelaskan, tujuan dari acara ini adalah untuk mengisi pergantian malam tahun baru dengan kegiatan yang positif. “Gagasan refleksi akhir tahun ini, didsari keprihatian atas banyaknya kegiatan yang tidak pantas dilakukan remaja Muslim,”ungkapnya.
(Baca juga: Malam Tahun Baru pun Jadi Momen Pelantikan Pimpinan Muhammadiyah dan Di Warung Kopi, Pekik Takbir dan Merdeka Warnai Konsolidasi Awal Tahun 2017 Pemuda Muhammadiyah Gresik)
Dengan adanya kajian ini setidaknya ada ‘pembaharuan’ tradisi tahun baru yang bermanfaat, khususnya bagi para remaja Islam. “Tahun baru tidak harus dirayakan dengan berfoya-foya. Tahun baru seharusnya justru untuk mengingatkan untuk bersyukur bahwa kita masih diberi kesempatan hidup,” ujar Shelsa, anggota Pimpinan Ranting IPM At-Taqwa.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Ketua Takmir Masjid At-Taqwa Ustadz H Muhammad Nawawi. Dia mengatakan, “Ini sebuah acara yang sederhana yang sangat baik. Di saat banyak yang merayakan tradisi tahun baru yang identik dengan euforia, masih ada remaja yang sadar dan mau datang dalam kajian ini. Ini kegiatan positif yang akan menyelamatkan remaja-remaja dari tradisi tahun baru yang tidak baik.” (Ferry Yudi AS)
Discussion about this post