PWMU.CO – Desa Wisata Edukasi Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang terus berbenah. Setelah berhasil menarik perhatian para wisatawan melalui Cafe Sawah-nya, Kepala Desa Pujon Kidul Udi Hartoko kembali ‘berulah’. Kini dia melakukan akselerasi pembangunan berbasis lingkungan hidup melalui Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST).
“TPST masih dalam proses penyempurnaan,” ujar Udi Hartoko saat ditemui pwmu.co, beberapa waktu lalu. Saat media Muhamamdiyah Jatim ini kembali sambang ke Pujon Kidul Jumat (23/12), TPST semakin sempurna. “Proses TPST saat ini sudah semakin meningkat. Program yang mengandalkan peran masyarakat ini sudah berjalan dengan normal. Jika ada kekurangann, itu hal yang wajar,” ujar Khusnul Sholiha, istri Udi.
Suami istri ini memang kompak. Keduanya sama-sama aktivis Muhammadiyah. [Baca: Kepala Desa yang Aktivis Muhammadiyah Ini Berhasil Sulap Desa Pujon Kidul Jadi Wisata Edukasi]. Udi Hartoko adalah Sekretaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pujon dan Khusnul Sholiha adalah Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Pujon Kidul.
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah memilih Desa Pujon Kidul sebagai lokasi pembangunan TPST. Menurut Udi, TPST ini bersifat ramah sosial dan ramah lingkungan. “Maksudnya, TPST ini merupakan kerja bareng seluruh masyarakat di Desa Pujon Kidul. Mulai kegiatan mengumpulkan sampah, memilah sampah, dan mengirimkannya,” ujar ayah dua anak itu.
(Baca: Pemuda yang Suka Mabuk-mabukan Itu, Kini Ikut Harumkan Nama Desa Wisata Pujon Kidul dan Resign dari Karyawan, Lebih Nyaman Jadi Tukang Parkir: Sisi Lain Desa Wisata Pujon Kidul)
Proses produksi dan outputnya, kata Udi, adalah pupuk organik yang diolah dan dikonsumsi sendiri. Sedangkan sampah anorganik didaur ulang sehinngga TPST ini ramah lingkungan.
Udi menjelaskan, pengelolaan sampah dimulai dari rumah tangga. “Setiap rumah tangga wajib menyediakan tempat sampah untuk pemilahan. Dan harus dalam kondisi tertutup,” kata dia. Selanjutnya sampah dipilah, antara sampah basah dan kering. Sampah organik dan anorganik. “Sampah berbahaya, seperti bekas tempat pestisida pertanian disendirikan. Nanti akan dilakukan pengolahan khusus,” kata Udi.
(Baca juga: Dengan SPP Rp 15 Ribu, Berapa Gaji Guru TK Asiyiyah Bilingual yang Ada di Balik Gunung ini?)
Kepala Desa peraih Juara 1 Desa Pro Iklim Kementerian Lingkungan Hidup ini menambahkan, pelibatan masyarakat amat penting dalam aktivitas ini. Seluruh kinerja TPST ini berbasis pada masyarakat, mulai pemungutan sampah sampai pengelolaan. “Semua dikerjakan secara bersama-sama oleh masyarakat dan diatur dalam Perdes (Peraturan Desa),” ungkapnya.
Udi Hartoko memang tak henti berkarya dan berprestasi. Terakhir, salah satu rumah penduduk Desa Pujon Kidul dinobatkan sebagai juara Rumah Sehat oleh Kementrian Pariwisata. Atas prestasi itu, H Suheri—pemilik rumah—dan Udi diganjar untuk berlibur ke Singapura. [Baca: Rumah Sehat 11 P Berhasil Antarkan Warga Desa Pujon Kidul Terbang ke Singapura] Selamat Pak! (Uzlifah)