Marketing Tools
Kemudian, Nanang menegaskan pentingnya peran kontributor sebagai bagian dari marketing tools empat sekolah Muhammadiyah GKB. Di era digital ini, lanjutnya, kontributor memegang peran penting dalam menyajikan informasi.
“Memproduksi siar kebaikan itu penting. Bukan dalam rangka riya, jumawa, atau tinggi hati. Supaya berfastabiqul khoirot,” jelas dia.
Selain itu, Nanang menyatakan peran ini bagian upaya mewadahi passion menulis ustad-ustadzah di Mugeb Schools. “Ini harus disalurkan sesuai bakat-minat. Nanti akan terjadi seleksi alam. Siapa yang passionnya di situ, maka dia yang akan sering memberikan kontribusi,” ujarnya.
Tapi mungkin karena ada penugasan lain, seperti bagi yang ada tugas belajar, untuk sementara bisa tetap menulis meski berkurang intensitasnya. “Supaya nggak hilang ilmunya,” ujar Nanang.
Naik Kelas
Dalam gathering itu, Nanang menekankan pentingnya menjaga keunggulan bersaing yang berkelanjutan di Mugeb School. “Sehingga nanti kita selalu di depan, selalu ada yang baru di Mugeb School. Orang yang mau mengikuti juga senang,” tuturnya.
Maksudnya, kalau ada sekolah mitra yang mau belajar ke Mugeb Schools, bisa mendapatkan sesuatu yang baru. Sebab, kata dia, kebaruan itu salah satu tanda kehidupan terus berkembang. “Sekolah ini hidup, terus bergerak, keep moving!” imbaunya.
Dia juga sepakat dengan Ketua Sinergi Jurnalis Ichwan Arif SS MHum, bahwa kontributor harus naik kelas. Kata dia, “Memang ukuran keberhasilan kita itu dengan penggaris kita sendiri, ukuran keberhasilan kita sendiri.”
Supaya kita bisa lebih maju, lanjutnya, maka dia menyarankan kontributor terus meningkatkan kulitasnya. Dia mengimbau kontributor mengikuti pelatihan guna memperbarui kompetensi dan keterampilan menulis. “Pelatihan, ya! Bulan depan,” tuturnya. Bahkan, Nanang mengimbau untuk berguru kepada para pakar penulis di Indonesia.
Baca sambungan di halaman 3: Marketing Tools