PWMU.CO– Orang disayangi Allah adalah orang yang tertanam di hatinya untuk selalu senang beribadah, senang di masjid, berjamaah, mengikuti kajian.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Sekretaris PDM Kota Surabaya Mohammad Lutfi MPdI dalam Kajian Ahad Pagi di Masjid Al Qohhar Lidah Kulon, Ahad (9/1/2022) pagi.
Sebaliknya, sambung Lutfi, ketika Allah tidak suka seseorang maka Dia akan biarkan orang tersebut dalam kesibukan dunia dengan urusan satu ke urusan yang lain tanpa ada kesudahannya.
Lutfi mendasarkan pernyataannya itu dengan hadits: ”Barangsiapa yang ketika bangun di pagi hari dan hanya dunia yang dipikirkannya maka Allah akan menanamkan penyakit, kebingungan yang tidak ada putusnya, kesibukan yang tidak berujung, kebutuhan yang tidak akan pernah terpenuhi.”
Dia menjelaskan, satu-satunya shalat wajib yang disebut dalam al-Quran adalah shalat Subuh. Itu tertuang dalam surat al-Isra: 78.
”Ini menunjukkan begitu besarnya perhatian Allah kepada shalat ini. Karena bagi kita tentunya butuh perjuangan untuk menjalankannya. Alhamdulillah kalau kita sudah beriman, tentunya akan selalu dimudahkan Allah swt,” tandasnya.
Kuatnya iman, sambung dia, juga ditunjukkan oleh Sarah, istri Nabi Ibrahim, yang menikah 30 tahun belum dikaruniai anak. Dia memikirkan bagaimana dengan kelanjutan risalah kenabian Ibrahim, kalau tidak ada keturunan.
”Maka dia meminta suaminya Ibrahim untuk menikah lagi. Menikah dengan perempuan pilihannya. Yaitu Hajar. Seorang perempuan yang awalnya adalah pemberian dari Firaun Mesir,” ujarnya.
Begitu juga ketika setelah Ibrahim menikahi Hajar dan punya putra Ismail, karena cemburunya Sarah, maka Nabi Ibrahim memindahkan di suatu lembah. Lembah tandus di Mekkah. Sendiri bersama anaknya.
”Kalau ini memang perintah Tuhanmu Ibrahim, maka pergilah, tinggalkanlah kami di sini,” kata Hajar. Begitu kuatnya iman seorang Hajar atas perintah Allah kepada Ibrahim. Hajar sangat yakin pertolongan Allah di saat ditinggal pergi suaminya. Hajar pun jadi orang disayangi Allah dengan memberinya air Zamzam.
Contoh yang sama terdapat pada sahabat nabi yang punya iman tinggi sehingga menjadi orang disayangi Allah. Seperti Abu Bakar yang selalu menemani dakwah. Sahabat Ali yang bersedia bertaruh nyawa untuk tidur di tempat tidur Rasulullah saat rumah dikepung kaum kafir Mekkah.
”Rasulullah juga sangat merindukan para pengikutnya yang mengikuti dan mengimani Allah serta nabi walaupun belum bertemu dengannya. Semoga kita semua termasuk golongan tersebut. Golongan yang sangat dirindukan Rasulullah,” tandas Lutfi. (*)
Penulis Ichsan Mahyudin Editor Sugeng Purwanto