LiterAsix Bedah Buku Malin Kundang, Ini Pesan Moralnya, oleh Puspitawati kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Literasi Anak Musix (LiterAsix) kembali hadir, Selasa (11/01/22) pukul 19.15-20.00, setelah dua pekan absen karena libur semester ganjil.
Kegiatan yang digelar secara online dan diikuti oleh 67 siswa kelas I-VI SD Muhammadiyah 6 (SD Musix) Gadung Surabaya ini dipandu oleh host Auliecia Putri Cahyono, siswa kelas III A.
Peraih special award lomba Tahfidh Quran di ajang Muhammadiyah EducationAward 2021 Special Edition, ini membawakan acara dengan energik.
Dia berpesan kepada seluruh peserta untuk memperhatikan bedah buku yang akan disajikan, karena akan ada pertanyaan oleh pemateri di akhir sesi. Selanjutnya Cia, panggilan akrabnya mempersilakan pemateri memulai ceritanya.
Pesan Moral Kisah Malin Kundang
Sang pemateri, Raditya Putra Adistyansyah, siswa kelas IV C, membedah buku Malin Kundang yang diterbitkan oleh MAP PLUS Bandung.
Radit, begitu teman-temannya biasa memanggil dia, memulai cerita Malin Kundang dengan mengaitkan Surat an-Nisa 36. “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.”
Dia bercerita dengan dengan ekspresi dan intonasi yang kuat. Suaranya berganti-ganti menyesuaikan peran yang dibawakan. Peserta seperti melihat langsung kisahnya.
Setelah selesai menyampaikan semua kisah dalam buku itu, dia meminta izin melemparkan pertanyaan kepada peserta.
“Apa saya boleh memberikan pertanyaan Ustadzah,” tanyanya.
Anisa Herwati, Kaur Kesiswaan yang bertanggung jawab pada acara LiterAsix ini menyetujui permintaan juara ketiga salah satu lomba nasyid di ajang Aksi Spotic 2021 yang diselenggarakan K3S Muhammadiyah Surabaya
Baca sambungan di halaman 2: Mengecek Pemahaman