Musyran Perdana Nasyiah Karangrejo serasa Temu Alumni Mimdaka

Peserta Musyran Nasyiatul Karangrejo Karangrejo (Istimewa/PWMU.CO)

PWMU.CO - Musyran Perdana Nasyiah Karangrejo serasa Temu Alumni Mimdaka. Musyawarah Ranting (Musyran) Nasyiatul Aisyiyah Desa Karangrejo, serasa temu alumni madrasah ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah 2 Karangrejo ( Mimdaka ).

Musyran perdana ini digelar di kediaman Tuffatul Ummah SPd di Jalan Gajamadah RT 07 Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Ahad (9/1/2022).

Hadir dalam pertemuan Ketua Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Karangrejo Tineke Wulandari ST dan tiga anggota Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Manyar: Ika Sandika SE, Diah Wahyuningsih SPd, dan Roifatul Imamah AMdKep.

Acara yang diwarnai kehadiran beberapa bocah kecil anak para ayunda---sapaan para aktivis Nasyiah---itu berjalan lancar. Canda dan tangis para balita itu menambah khas kegiatan Nasyiah yag ramah anak.

Alumni Mimdaka

Wajah-wajah yang bermusyawarah tak lagi asing bahkan sudah sangat familier. Sebab mayoritas adalah alumni Mimdaka.

"Alhamdulillah, akhirnya di tahun ini Nasyiah bisa terbentuk di Karangrejo,” kata Ketua Pelaksana Maftuchatus Saidah SPd yang juga menjabat Ketua Bidang Dakwah Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Gresik.

"Sekian lama saya merasa punya amanah sosial yang harus saya wujudkan untuk terbentuknya Nasyiatul Aisyiyah di Ranting Karangrejo,” tambah perempuan lahir di Desa Karangrejo 31 tahun lalu.

Kini dia bersyukur karena dalam waktu tak sampai sebulan ada sekitar 20 kader yang berdomisili di Karangrejo yang bersemangat dan berbersedia mensedekahkan dirinya di Nasyiah---panggilan populer Nasyiatul Aisyiyah.

Baca sambungan di halaman 2: Sejarah Singkat Nasyiatul Aisyiyah

Ketua PRA Karangrejo Tineke Wulandari memberi sambutan. Musyran Perdana Nasyiah Karangrejo serasa Temu Alumni Mimdaka (Istimewa/PWMU.CO)

Sejarah Singkat Nasyiatul Aisyiyah

Dalam sambutannya, Tineke Wulandari menyampaikan rasa syukurnya atas terbentuknya Nasyiah di Karangrejo. Menurut dia, keinginan mendirikan Nasyiah di Karangrejo sejak dulu hanya menjadi sebuah wacana.

“Namun kini berkat semangat Yunda semua, akhirnya hari ini terbentuklah Nasyiatul Aisyiah Karangrejo yang sudah lama dimpikan oleh ibu-ibu Aisyiyah," ujar Kepala Mimdaka itu.

Dia lalu menceritakan sejarah Nasyiatul Aisyiyah yang merupakan organisasi otonom Muhammadiyah. Nasyiatul Aisyiyah adalah wadah bagi para perempuan muda untuk berkarya dan berperan aktif dalam berdakwah mengembangkan nilai keislaman kepada masyarakat, serta meningkatkan mutu ilmu pengetahuan, baik dari segi spiritual, intelektual, maupun jasmaniah.

"Nasyiatul Aisyiyah didirikan di Yogyakarta pada tahun 1919 dengan nama “Siswa Praja Wanita,” jelasnya. Kemudian, berganti nama menjadi Nasyiatul Aisyiyah pada tahun 1931.

“Seorang tokoh Muhammadiyah Sumodirjo menjadi pencetus pertama pembentukan suatu perkumpulan yang seluruh anggotanya perempuan," tambahnya.

Ustadzah Ike, sapaannya, mengatakan, jika kita sudah menyedekahkan diri di Nasyiah maka kita niatkan yang baik. “Dengan manajemen diri yang baik insyaallah hasil yang kita berikan untuk masyarakat juga akan bermanfaat baik," pesannya.

Acara Musyran ditutup dengan pembacaan 10 Komitmen Kader Nasyiatul Aisyiyah yang dipimpin oleh Maftuchatus Saidah yang diikuti oleh seluruh peserta musyran.

Baca sambungan dinhalaman 3: Susunan PRNA Karangrejo Periode 2022-2026

Hasil pemungutan suara Musyran Nasyiah Karangrejo (Istimewa/PWMU.CO)

Susunan PRNA Karangrejo Periode 2022-2026

Ketua: Riza Nur Rizqiyah SIKom MIKom Wakil Ketua: Rifqul Maisyah SEI Sekretaris: Nuzulul Fatmawati Wakil Sekretaris: Yusrotul Ilkafah Bendahara: Tuchfatul Ummah SPd