PWMU.CO– Tes swab antigen Covid-19 terhadap 21 siswa, guru, dan karyawan SD Alam Muhammadiyah Kedanyang (SD Almadany) Kebomas Gresik berlangsung Jumat (14/1/2022).
Tes swab diambil secara acak oleh petugas kesehatan dari UPT Puskesmas Kebomas. Tak berselang lama petugas kesehatan Nikmatuz Zahro menyampaikan kabarnya. ”Hasilnya negatif semuanya, Ustadzah,” katanya/
Hasil itu membuat gembira Kepala SD Almadany Nur Aini SPd. Raut wajah bahagia Nur Aini jelas tergambar sembari menutup kedua telapak tangannya dan mengucap syukur, ”Alhamdulillah.”
Nur Aini menjelaskan, sesuai edaran dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik No. 445/076/437.52/2022 tanggal 7 Januari 2022 tentang pemantauan peningkatan kasus Covid-19 di sekolah/pesantren, maka sekolah bekerja sama dengan UPT Puskesmas Kebomas melakukan swab antigen Covid-19 bagi siswa, guru dan karyawan sekolah.
Ia melanjutkan, tidak ada paksaan siswa ikut swab. Dari bagian Humas sudah menyampaikan ke wali murid kegiatan ini, tujuan kegiatan ini sehingga tidak menimbulkan salah paham.”Tidak semua kita swab, karena ini bersifat acak dan kita tidak memaksa,” tambahnya.
Beragam tanggapan yang disampaikan siswa, guru maupun karyawan sekolah sebelum ataupun setelah di-swab antigen.
Pramubakti SD Almadany, Tua Maslahah, misalnya, tampak gugup saat akan diswab. ”Kalau lihat petugas berpakaian APD lengkap gini rada trauma,” ujar perempuan paro baya yang biasa disapa Mamak ini.
Begitu selesai, lega rasanya dan seusai keluar ruang pengambilan sample swab tiba-tiba ia kembali masuk. Ternyata ia ingin berfoto bersama petugas kesehatan berpakaian APD itu.
Salah satu siswi yang diswab adalah Dayana Batristya Sujatmiko. Ia bersama empat kawannya dari kelas II tampak berani dan tegar saat terpilih dan memasuki ruangan. Tak tampak kecemasan ataupun ketakutan.
Saat diminta duduk dan cotton bud panjang itu mulai masuk ke hidungnya ia menggeliat. Begitu selesai ia ditanya petugas kesehatan yang mengambil sample tersebut.”Kenapa menggeliat, Mbak Dayana?”
”Geli, Bu, pingin bersin,” jawabnya sembil tertawa.
Siswi lainnya Nyimas Jasmin Fahira tampak biasa diswab. Usut punya usut ternyata ia pernah swab saat naik pesawat terbang. ”Aku sering diajak Papa naik pesawat, jadi biasa digituin (swab),” tuturnya. (*)
Penulis Mahfudz Efendi Editor Sugeng Purwanto