Diculik untuk Podcast
Dodik langsung membawa dua tamu istimewa tersebut ke lantai dua Smamsatu menuju ruang podcast yang menjadi studio 1 Lentera Podcast Majelis Dikdasmen PDM Gresik. Di dalam studio sudah menunggu host kebanggaan Lentera Podcast Nurul Wafiyah MPd. Ternyata agenda lain yang dimaksud adalah pengambilan video podcast untuk diskusi seputar sekolah Muhammadiyah dan Program Kerja Dikdasmen Kota Palembang.
Tim Humas Smamsatu segera mengarahkan Ketua Majelis Dikdasmen PWM Sumatera Selatan Dr H Haryadi MPd dan Ketua Majelis Dikdasmen PDM Kota Palembang Drs H Effendy As untuk persiapan podcast. “Ini pertama kali kami berbincang dalam podcast,” ungkap Haryadi sebelum memulai.
Dalam podcast tersebut ia mengungkap kesan pertama tentang kota Gresik. “Dingin karena habis diguyur hujan dan kotanya sudah bersih. Hanya agak sedikit macet ya tadi, tapi nyamanlah. Dan diterima dengan baik serta disambut dengan senyum yang ramah,” ungkap pria asli Yogyakarta ini.
Sementara itu, Effendy menyatakan program kerja Majelis Dikdasmen PDM Kota Palembang fokus pada peningkatan SDM dan sarana sekolah. “Karena mutu sekolah bersumber dari SDM yang mengelolanya,” ungkap dia.
“Betul Pak, lalu berapa jumlah sekolah Muhammadiyah di Kota Palembang?” tanya Nurul Wafiyah.
Effendy menerangkan, ada 50 sekolah Muhammadiyah. Sebanyak 48 sekolah di bawah Majelis Dikdasmen PDM dan 2 sekolah di bawah Majelis Dikdasmen PDA, yaitu SMK ‘Aisyiyah dengan prodi Kesehatan (Farmasi dan Keperawatan) dan SMA ‘Aisyiyah”.
“Secara rinci jumlah sekolah Muhammadiyah di bawah Majelis Dikdasmen PDM Kota Palembang ialah 18 SD, 2 MI, 10 SMP, 9 SMA, 4 SMK,” lanjutnya.
Menurut data pada web sumsel.muhammadiyah.or.id data sekolah Muhammadiyah di Kota Palembang meliputi 18 SD Muhammadiyah, 2 MI Muhammadiyah, 1 MI ‘Aisyiyah, 10 SMP Muhammadiyah, 2 MTs Muhammadiyah, 1 MTs ‘Aisyiyah, 8 SMA Muhammadiyah, 1 SMA ‘Aisyiyah, 4 SMK Muhammadiyah, 1 SMK ‘Aisyiyah, 1 MA Muhammadiyah dan 1 MA ‘Aisyiyah. Totalnya sesuai dengan pemaparan Effendy: 50 sekolah.
“Untuk saat ini kami belum memiliki boarding school, namun sedang proses pendirian. Oleh karena itulah kami menimba ilmu di Smamsatu” lanjut Effendy. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni