Sembilan Kandidat
Panitia kecil pun dibentuk. Nathifa Anggun Excellenanda (Nathifa) dibantu oleh Gendis Sokya Nabilah Wisista (Gendis) berbagi tugas. Nathifa menerima pendaftaran calon pengurus sedangkan Gendis menyiapkan kertas suara berupa potongan-potongan kecil.
Anak-anak sangat antusias untuk mendaftarkan diri. Setelah beberapa waktu dibuka, Nathifa telah menerima sembilan calon. Yaitu Ahmad Habli Sid’qon, Aisyah Zivana Letisha, Azka Vasanthi Senja Kawindra, Bellvania Tasya Cinta Armina, Iqbal Athallah Lovianto, Keisha Kayla Cahya Krishna, Muhammad Azzam Nashiruddin Amin, Muhammad Iqbal Baihaqi, dan Putri Liona Candrawati.
Mereka siap bertarung dengan sportivitas tinggi: siap menang dan siap kalah. Kali ini yang diperbutkan adalah jabatan ketua kelas, wakil ketua kelas, bendahara, dan sekretaris.
Saya jelaskan, peraih suara terbanyak akan menduduki jabatan ketua kelas, peraih suaraterbanyak kedua manduduki jabatan wakil ketua kelas, dan seterusnya sampai terpilih empat peraih suara terbanyak menduduki urutan jabatan yang telah disepakati.
“Anak-anak, setiap siswa mempunya hak untuk memilih empat calon,” kata sebelum memulai pemilihan.
“Ustadz, bolehkan saya memilih nama saya sendiri sebanyak empat kali?” tanya Habli yang bersemangat ingin menjabat sebagai ketua kelas.
“Dalam kartu suara harus ada emapt nama yang berbeda, jika terjadi nama ganda, atau tidak memilih empat nama, maka kartu suara dianggap tidak sah,” saya menerangkan.
Baca sambungan di halaman 3: Menikmati Pesta Demokrasi