Meluruskan Salah Kaprah
Kaur Kurikulum SD Musix Puspita SPd mengatakan, dalam pengajaran matematika masih ditemukan beberapa konsep yang rancu. “Kita tidak menyadari bahwa yang kita ajarkan itu jauh dari konsep dasar, bahkan bisa menjadi yang salah,” ujarnya.
Dia menambahkan, kesalahan yang diulang-ulang akan menjadi kebiasaan. Orang Jawa bilang salah kaprah. “Pengajaran yang rancu atau salah dalam penterjemahan itu disebut miskonsepsi,” terangnya.
Untuk meluruskan miskonsepsi dalam pembelajaran, Puspitawati telah mengagendakan beberapa pelatihan. Hal ini bertujuan untuk peningkatkan sumber daya insani (SDI) dengan menghadirkan berbagai pakar.
Materi yang disuguhkan bukan hanya matematika tetapi juga pelatihan yang lain. Seperti penulisan soal berbasis asesmen kompetensi minimum (AKM) dan Kurikulum Prototipe yang akan berlaku pada tahun 2023. Juga pelatihan jurnalistik.
“Pelatihan pada hari ini adalah pertemuan ke-5 dari 10 pertemuan yang direncanakan,” jelas Puspitawati pada PWMU.CO.
“Alhamdulillah, teman-teman sangat senang dapat ilmu baru tetang kesalahan konsep yang sering terjadi ketika mengajarkan matematika. Dengan pelatihan ini, semua jadi tercerahkan,” kata pemenang penulisan soal AKM tingkat nasional ini. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni