Teuku Wisnu Ramaikan Milad Ke-7 Smamio, liputan kontributor PWMU.CO Novania Wulandari.
PWMU.CO – Sudah menjadi tugas orangtua untuk mendidik anak-anak. Sadar akan kewajiban itu, Teuku Wisnu ajak menanamkan nilai agama pada anak.
Hal tersebut disampaikan Teuku Wisnu dalam Puncak Ke-7 Milad Smamio, Sabtu (22/1/22) lewat layar Zoom Clouds Meeting. Teuku Wisnu didapuk menjadi guest star dalam gelaran bertemakan Go Beyond.
Acara yang bertajuk Islamic Parenting ini ditujukan untuk wali siswa dan juga masyarakat umum. Teuku Wisnu menyampaikan setiap kita membutuhkan ilmu untuk hal apapun.
“Ilmu sangat mulia sehingga sehingga satu ilmu yang harus dipelajari oleh orang tua adalah ilmu parenting bagaimana cara kita mendidik anak sesuai agama Islam,” ujarnya.
Niatkan Diri sebagi Orangtua
Sebelum masuk ke ranah parenting Teuku Wisnu harus memahami dulu agar orangtua bisa masuk, menyampaikan, mendidik dan membentuk anak-anak, hal awal yang harus dilakukan adalah meniatkan diri sebagai orangtua.
“Niat ini dimulai dari diri kita sendiri. Artinya, jika kita ingin anak-anak kita melakukan segala sesuatu dengan kebaikan, anak-anak menjadi anak yang berbakti, maka kitalah yang harus menjadi contoh bagi mereka,” tambahnya.
Dia memaparkan anak-anak bukan pendengar, namun mereka pengamat yang baik. Artinya, jika orang tua memberikan arahan, kemungkinan besar anak-anak tidak meresponnya dengan baik.
Namun, tambahnya, ketika kita memberikan contoh yang baik, maka anak-anak akan dengan mudah untuk mengamati dan meniru apa yang dilakukan oleh orangtuanya.
“Maka dari itu, sebagai orangtua kita juga harus dan wajib untuk memperbaiki diri kita,” ungkap suami Shireen Sungkar ini.
Tips Parenting ala Teuku Wisnu
Teuku Wisnu mengaku, dirinya dulu bukan penghafal al-Quran. Sampai dia memiliki trik untuk saling berjuang bersama anaknya untuk menghafal al-Quran.
“Tunjukkan kesungguhan kita untuk menghafal al-Quran kepada anak-anak sehingga bukan hanya mereka yang hafalan, tapi kita juga,” ungkapnya.
Ia mengaku menyesal karena waktu kecil dulu ia tidak begitu berinteraksi dengan al-Quran sehingga sekarang ia selalu mencurahkan waktu untuk menghafal al-Quran bersama dengan anak-anaknya.
“Oleh karena itu, orangtua memiliki peran penting untuk terus memberikan semangat memperbaiki diri agar bisa ditiru dan diamati oleh anak-anak,” imbuhnya.
Kerjasama dengan Pasangan
Teuku Wisnu mengungkapkan hal terpenting dalam parenting adalah kerjasama dengan pasangan. Di dalam satu rumah tangga, pasti ada imam atau pemimpinnya.
“Dalam Islam, laki-lakilah yang menjadi pemimpinnya. Namun, implementasi ilmu parenting tidak bisa maksimal jika hanya laki-laki yang melakukannya, oleh karena itu harus ada visi yang sama antar pasangan,” tambahnya.
Ia menceritakan, dirinya dan istri tidak berhenti untuk mengingatkan yang benar ketika anak-anak mereka membuat kesalahan.
“Satu kali dibilangin, dua kali dibilangin masih diulang kesalahannya, kita sebagai orangtua tidak perlu merasa kesal. Tugas kita adalah kembali mengingatkan sampai akhirnya hal yang benar itu terbiasa dilakukan, menjadi kebiasaan yang baik sehingga menjadi anak yang memiliki akhlak dan adab yang baik,” ungkapnya.
Hal itu dia lakukan lantaran berharap buah hatinya mampu menjadi pribadi yang lebih dari dari sang orangtua.
“Menjadi orangtua juga perlu terus belajar agar bisa menjadi orangtua yang dapat mendidik anak-anak dengan cara yang Allah suka karena mereka adalah titipan-Nya,” imbuh pria 3 anak ini.
Bangga dengan Smamio
Setelah melihat profil Smamio, Teuku Wisnu mengungkap rasa bangganya bisa bertemu dengan warga smamio di acara milad ini. DIa mengaku kagum dan turut mendoakan agar Smamio semakin maju dan menebar kebermanfaatan.
“Penerapan pendidikan berbasis al-Quran dan as-Sunah, program-program unggulan yang ditawarkan ada banyak sekali. Ada inspiration class, Tahfidz Camp, Creative Research, Campus Visit, ada juga Spiritual Journey,” kata pria 36 tahun ini.
Dia menjelaskan program-programnya sangat mendukung dan membentuk karakter anak-anak yang luar biasa. Dia pun mengingatkan audiens agar tidak salah memilih sekolah.
“Jangan sampai salah memilih sekolah, karena sekolah adalah mitra dari orangtua. Jadi pilih sekolah yang benar dan yang bagus,” tandasnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.